Tepi Barat, 1 Ramadhan 1435/29 Juni 2014 (MINA) – Pasukan pendudukan Israel meningkatkan serangan sewenang-wenang termasuk pada malam hari, menangkap dan melarang perjalanan warga Palestina di Tepi Barat dengan dalih mencari tiga pemuda Yahudi yang hilang di dekat Hebron dua pekan lalu.
Menurut situs berita Alaraby Ajadeed, Israel telah melarang 972 warga Palestina di bawah usia 50 tahun untuk bepergian, demikian dilaporkan Middle East Media Monitor (MEMO) seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pejabat yang bertanggung jawab atas penyeberangan perbatasan, Nazmi Muhanna mengatakan kepada media, Otoritas Palestina telah berkomunikasi dengan penguasa Israel untuk mencabut larangan perjalanan.
Muhanna meminta semua warga Palestina yang dicegah bepergian agar pergi ke lembaga-lembaga Palestina untuk menindaklanjuti kasus mereka.
Baca Juga: Satu dari Delapan Tentara Israel di Gaza Alami Gangguan Jiwa
Sementara itu, bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan pendudukan Israel terjadi pada Sabtu pagi di kamp pengungsi Dheisheh, Betlehem.
Seorang anak 15 tahun terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Beberapa kasus juga dilaporkan adanya wara Palestina yang mati lemas setelah tentara menembakkan gas air mata dan bom asap terhadap warga sipil di kamp tersebut.
Israel menyerbu beberapa rumah di Dheisheh, kemudian menangkap Abu Nidal Aker dan Shadi Maali, Walid Bustanji dan Ahmad Sheikh dari Betlehem.
Dalam sejumlah serangan lain di Tepi Barat yang diduduki, Israel menangkap Panitera Pengadilan Ramallah, Yahya Atta, setelah membobol rumahnya di desa Deir Abu Meshal.
Baca Juga: Tepung dan Bahan Bakar Habis, Semua Toko Roti di Gaza Tutup
Seorang mahasiswa di Universitas An-Najah, Mahmud Nasser ditahan di rumahnya di desa Deir Qaddes dan pejabat Hamas, Riyad Nasser ditangkap setelah rumahnya di Deir Dis digerebek dan digeledah.
Lainnya ditangkap termasuk Anas Ahmed Obaid di rumahnya dekat Al-Quds. Kamera dan alat perekam disita oleh tentara selama pencarian di beberapa rumah di Bani Na’im dekat Hebron. (T/Fauziah/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)