Al-Quds, MINA – Otoritas pendudukan Israel pada Rabu (18/8), memperpanjang penahanan isolasi Sheikh Raed Salah selama enam bulan.
Polisi Israel menangkap Sheikh Salah pada pertengahan Agustus 2017, dan mendakwanya dengan 12 dakwaan, dengan tuduhan “menghasut kekerasan dalam pernyataannya.” Quds Press melaporkan.
Sheikh Salah menghabiskan 11 bulan di dalam penjara, sebelum dibebaskan, di bawah pengawasan yang ketat.
Setelah dibebaskan beberapa waktu, kini diperpanjang lagi dengan penahanan isolasi.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pada Februari 2020 Pengadilan Magistrat Israel di kota Haifa memvonisnya 28 bulan penjara, atas tuduhan “menghasut kekerasan dan terorisme”. Hukuman itu dikurangi menjadi 17 bulan, setelah dikurangi periode yang dia jalani sebelumnya, 11 bulan.
Seorang anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Husam Badran mengatakan, lanjutan penahanan Sheikh Salah menujukkan ketakutan pendudukan pada pejuang Palestina yang tegas dalam membela rakyat tersebut.
Badran percaya, Sheikh Salah akan tetap menjadi pembawa bendera perjuangan, karena dia adalah orang yang namanya selalu dikaitkan dengan Yerusalem dan Al-Aqsa.
Badran menegaskan, kejahatan yang dilakukan pendudukan para pejuang Palestina tidak akan mengubah keyakinan pemilik tanah dan hak warga.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Rakyat Palestina tidak akan berkompromi sampai pembebasan dan pengembalian tercapai,” lanjutnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza