Gaza, MINA – Warga Palestina yang telah dipindahkan secara paksa ke kota terbesar kedua di Jalur Gaza, Khan Younis diperintahkan untuk kembali mengungsi lagi ke Al-Mawasi.
Hal itu dilakukan karena pasukan pendudukan Israel terus memperluas serangannya dan menunjukkan bahwa tidak ada tempat aman di Jalur Gaza.
Israel mengklaim, pemindahan paksa itu dilakukan demi keselamatan warga Palestina.
“Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi ke zona kemanusiaan,” kata juru bicara pendudukan Israel Avichay Adraee di X sembari mengumumkan evakuasi segera dari daerah yang sebelumnya disebut “Zona Kemanusiaan” itu.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Media Al Mayadeen melaporkan, perintah pengungsian paksa datang untuk wilayah timur Khan Younis dan sebagian besar sudut tenggara Jalur Gaza saat mereka diarahkan bertemu dengan warga Palestina yang mengungsi dari Rafah di wilayah al-Mawasi.
Warga Palestina di Khan Younis juga dilaporkan menerima pesan audio dari nomor telepon pendudukan Israel yang memerintahkan mereka untuk meninggalkan rumah dan mengungsi.
“Kami menerima pesan di ponsel kami untuk mengungsi,” kata Zeinab Abu Jazar yang telah mengungsi ke Khan Younis pada awal agresi 2023 lalu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan perintah “evakuasi terbaru itu hanya menunjukkan sekali lagi bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza bagi warga sipil Palestina.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
“Ini adalah penghentian lain dalam gerakan melingkar yang mematikan yang harus dijalani penduduk di Gaza secara teratur,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwa Al-Mawasi belum aman dari serangan udara dan peluru yang menargetkan daerah tersebut secara rutin.
Pada 29 Juni lalu, koresponden Al Mayadeen mengonfirmasi bahwa tank pendudukan Israel menembaki secara intensif tenda-tenda pengungsi di daerah Al-Mawasi, barat laut Rafah, tempat pasukan pendudukan membakar tenda-tenda pengungsi pada Mei 2024 lalu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat