Tel Aviv, 8 Ramadhan 1436/25 Juni 2015 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Israel melayangkan surat protes kepada PBB menghadapi aksi pelayaran Freedom Flotilla III yang berupaya menembus blokade perairan Gaza dalam pekan ini.
Media lokal Israelhayom, menyebutkan, dalam protesnya, Israel meminta agar peserta pelayaran menarik diri dari aksinya menuju zona konflik atau akan berhadapan dengan Angkatan Laut Israel.
Direktur Jenderal Kemenlu, Dr. Dore Gold dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyebutkan, telah menjadi perhatian Israel bahwa sebuah kelompok yang disebut Freedom Flotilla sedang membuat jalan pelayaran ke Jalur Gaza dengan tujuan mengungkapkan blokade laut.
“Pelayaran memiliki konsekuensi berbahaya, dengan tujuan membuat provokasi yang akan melanggar hukum internasional,” ujar Dore Gold, membacakan isi surat itu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Menurutnya, blokade laut selama ini dikenakan sebagai standar pertahanan sah untuk mencegah senjata dari luar di jalur laut menuju Gaza, dan pelaksanaannya memenuhi persyaratan hukum internasional.
“Pembukaan blokade akan dapat menyelundupkan senjata ke Gaza, dan ini membahayakan warga sipil Israel. Karena itu, Israel memiliki kewajiban dasar untuk melindungi warganya dan mencegah senjata itu,” ujarnya.
Gold menambahkan bahwa masyarakat internasional harus mengirim pesan tegas kepada penyelenggara dan peserta aksi pelayaran untuk tidak menyulut ketegangan di kawasan itu.
israel-siaga/">Al Israel Siaga
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Israel melaporkan bahwa pasukannya terus meningkatkan upaya untuk menghadang Freedom Flotilla III, yang saat ini mulai meninggalkan pelabuhan Yunani menuju perairan Jalur Gaza, pejabat senior pemerintah mengatakan pada Selasa (23/6).
Armada pelayaran dipimpin oleh kapal pukat Marianne dari Gothenburg, yang sejauh ini telah melakukan perjalanan dari Swedia melalui perairan Norwegia, Jerman, Perancis, Spanyol, Portugal, dan Italia, sebelum tiba di Yunani pada hari Ahad kemarin (21/6).
Channel 2 Israel melaporkan Senin (22/6) bahwa Angkatan Laut Israel sudah bersiaga di perairan Gaza untuk mencegat armada tersebut jika mencoba menembus blokade laut.
Menurut sumber, pasukan Israel sedang merancang berbagai cara untuk mencegah armada berlayar, dan telah mengajukan banding ke negara-negara para aktivis berasal, untuk menjelaskan bahwa warga negara mereka sengaja menuju ke zona konflik.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Israel mengumumkan, tidak akan mengizinkan kapal apapun untuk mencapai pantai Gaza. Pihaknya juga mengatakan, tidak memiliki masalah dengan pengiriman bantuan kemanusiaan, selama pengiriman melalui pihaknya, dan untuk memastikan bahwa bantaun tersebut tidak mengandung peralatan yang dapat digunakan oleh kelompok perlawanan di daerah kantong pantai Gaza.
Sementara itu, Komite Etik Knesset (Parlemen Israel) yang juga Jaksa Agung, Yehuda Weinstein telah diminta pertimbangan atas keikutsertaan anggota parlemen Israel, Basel Ghattas dalam armada tersebut.
Komite Sekretariat Knesset telah mengajukan banding ke Komite Etik untuk memberikan sanksi kepada Ghattas dan menangguhkan semua hak parlemennya, termasuk kemampuannya untuk mencari sponsor.
Masalah ini akan diajukan ke sidang pleno Knesset, termasuk pengajuan pertanyaan ke parlemen untuk menyelidiki dana perjalanan Ghattas ke Yunani, untuk bergabung dengan para aktivis Freedom Flotilla III.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Ghattas melakukan perjalanan ke Yunani awal pekan ini, dan ia berencana untuk naik kapal Skandinavia.
Menteri Kebudayaan dan Olahraga, Miri Regev meminta jaksa Agung Weinstein untuk mencabut kekebalan parlemen Ghattas, jika ia bergabung dalam pelayaran.
“Keputusan Ghattas bergabung merupakan hasutan terhadap Negara Israel,” tulis Regev kepada Weinstein. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka