Yerusalem, MINA – Seorang pejabat senior Israel dikonfirmasi akan menghadiri konferensi keamanan di Manama, Bahrain pada hari Senin (21/10), seorang sumber di negara Teluk mengatakan kepada Times of Israel, menjadi tanda signifikan terbaru dari hubungan pemanasan antara bagian-bagian dunia Arab dengan Israel.
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Israel yang bekerja pada keamanan regional dan anti-terorisme, yang namanya ditutupi oleh sensor militer Israel karena alasan keamanan, akan mewakili Israel di Kelompok Kerja Keamanan Maritim dan Penerbangan.
Mulai Senin, acara dua hari itu dijadwalkan akan membahas upaya utama untuk menggagalkan agresi regional Iran yang sedang tumbuh. Delegasi diatur untuk membahas perlindungan kapal di Teluk Persia dari serangan Iran, serta pencegahan penyelundupan senjata, senjata pemusnah massal dan perlindungan penerbangan sipil.
Pertemuan tersebut diselenggarakan bersama oleh Bahrain, AS dan Polandia, sebagai bagian dari apa yang disebut Proses Warsawa.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kementerian Luar Negeri Israel tidak membantah bahwa pihaknya mengirim perwakilan ke Manama untuk konferensi tentang keamanan maritim dan penerbangan. Dalam sebuah pernyataan singkat yang dikirim ke Times of Israel, kementerian itu mengatakan, “Israel berpartisipasi dalam proses pasca-Warsawa.”
Konferensi dua hari di Bahrain bukan yang pertama kalinya para pejabat Israel dan Arab duduk bersama dalam konteks proses Warsawa.
Pada 8 Oktober, seorang perwakilan Israel duduk bersama rekan-rekan dari Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yaman dan negara Arab lainnya pada sebuah konferensi tentang keamanan siber di Seoul.
Tiga hari kemudian, Benjamin Krasna, Wakil Duta Besar Israel untuk AS, berpartisipasi dalam kelompok kerja Warsawa tentang hak asasi manusia di Washington, yang juga dihadiri oleh banyak negara Arab. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)