Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Sebarkan Kebohongan untuk Pecah Belah Umat Islam dan Kristen Palestina

Zaenal Muttaqin - Rabu, 13 Desember 2017 - 05:48 WIB

Rabu, 13 Desember 2017 - 05:48 WIB

146 Views

Walikota Bethlehem, Anton Salman dalam sebuah wawancara dengan PNN (Foto: File)

Walikota Bethlehem, Anton Salman dalam sebuah wawancara dengan PNN (Foto: File)

Bethlehem, MINA – Israel sengaja membuat berita video kebohongan untuk memecah belah warga Palestina, terutama antara umat Islam dengan umat Kristen.

Israel sengaja menyebarkan laporan video yang menggambarkan kota Betlehem seolah-olah merayakan Natal dan memisahkan diri dari perjuangan rakyat Palestina atas situasi yang sedang berlangsung saat ini.

Di mana saat ini ada demonstrasi dan perlawanan yang sedang berlangsung di semua Kota-kota Palestina melawan keputusan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Menurut sumber PNN yang dikutip MINA pada hari Rabu (13/12).

Walikota Bethlehem yang pengacara, Anton Salman menegaskan, kebohongan Israel tersebut akan sia-sia.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

“Upaya Israel untuk menciptakan ilusi palsu tentang kesatuan rakyat Palestina melalui promosi video yang menipu akan sia-sia,” kata Salman dalam wawancara eksklusif.

Dijelaskan bahwa isi dan waktu video serta wawancara sengaja dimanipulasi, di mana laporan tersebut menunjukkan bahwa seolah-olah telah ada perayaan dan pajangan pohon natal mengikuti deklarasi Trump pada tanggal 6 Desember.

Sementara tanggal sebenarnya dari pencahayaan pohon itu lebih dari sepekan sebelumnya, yakni pada tanggal 2 Desember 2017.

Selain itu, wawancara direkam pada 28 November lalu, tapi laporan tersebut diterbitkan pada 8 Desember, dua hari setelah dimulainya demonstrasi menentang deklarasi Trump, dan 10 hari setelah wawancara dibuat.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

Salman menambahkan, bahwa sebagai tanda protes, lampu pohon natal dimatikan selama tiga hari setelah keputusan Trump tersebut, karena menyinggung semua orang Palestina, termasuk orang Kristen Palestina.

Salman menyatakan, kota Bethlehem akan mengajukan tuntutan hukum di pengadilan Palestina dan Israel melawan saluran berita Israel dan awak media, serta mengambil tindakan untuk mencegah wartawan Israel memasuki Betlehem karena penyalahgunaan dan pemalsuan yang dilakukan ke media.

Salman meminta semua media dan jurnalis Palestina untuk bereaksi secara bertanggung jawab, terutama mengingat keadaan serta sasaran sulit dari perjuangan dan masyarakat Palestina, juga mengingatkan semua praktik Israel ini merupakan upaya untuk menyerang masyarakat Palestina di media.

Sementara mengenai kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence, walikota Bethlehem mengatakan, pemerintah kota telah mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa jabatan yang sama sesuai dengan sikap resmi, yang mencela kunjungan tersebut dengan mengatakan, mereka tidak akan menerima dia dan sepakat mengikuti apa yang telah dikecam oleh masyarakat internasional. (T/B05/P1)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda