Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Sengaja Sabotase Rencana Perdamaian dan Solusi Dua Negara

Zaenal Muttaqin - Selasa, 14 November 2017 - 05:52 WIB

Selasa, 14 November 2017 - 05:52 WIB

133 Views

Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi (Foto: File)

ashrawi-PLO-300x200.jpg" alt="" width="300" height="200" /> Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi (Foto: File)

Ramallah, MINA – Israel dengan sengaja menyabotase kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara melalui kebijakan penjajahan dan pembersihan etnis, kata Hanan Ashrawi, anggota Komite Eksekutif PLO, pada hari Senin (13/11).

Pernyataannya itu, menanggapi penyitaan 50 dunum di Bethlehem untuk memperluas pemukiman ilegal Ma’ale Rehavam dan rencana untuk mencaplok tanah Palestina baru-baru ini. Termasuk pemindahan sekitar 300 orang Palestina dari rumah dan lahan pertanian mereka di Ein al-Hilweh dan Desa Umm al-Jamal terletak di Lembah Yordan utara. Juga penghancuran enam bangunan yang dihuni oleh ratusan orang Palestina di kota Kufur Aqab, dan pembongkaran bangunan tempat tinggal di lingkungan Yerusalem Pendudukan al-Issawiya.

“Kebijakan penjajah dan pembersihan etnis Israel didasarkan pada perampasan-perampasan tanah, sumber daya dan kehidupan Palestina,” kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan yang diberitakan Wafa dan dikutip MINA..

Tindakan melawan hukum tersebut memperkuat maksud Israel untuk mengubah fakta-fakta di lapangan dan secara sistematis menghilangkan kehadiran Palestina. dari Tepi Barat yang diduduki (termasuk Yerusalem Timur), sehingga mendistorsi sejarah historis, politik, budaya, demografis, dan geografis Palestina.

Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza

“Tidak diragukan lagi, Israel bertekad mengusir penduduk asli Palestina dari tanah air mereka dan melapiskan ‘Israel Raya’ pada semua Palestina yang bersejarah,” tegas Ashrawi.

Ashrawi menambahkan, tindakan berbahaya dan bencana semacam itu seharusnya menjadi pesan langsung kepada anggota masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, bahwa Israel dengan sengaja menyabotase kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara. Jelas, ini lebih berkomitmen untuk melakukan perampasan tanah dan pengusiran massal bukan sekedar melakukan perampasan.

“Tanpa sebuah negara Palestina yang teritorial dan bersebelahan, perdamaian dan stabilitas tidak mungkin dilakukan,” ujar Ashrawi.

Sudah saatnya pemerintah di seluruh dunia memberkan kepastian perlindungan kepada rakyat Palestina dan menutut Israel untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan

“Kami meminta masyarakat internasional untuk menerapkan langkah-langkah serius dan konkrit, yang mencakup sanksi hukum, politik dan ekonomi, untuk mengekang pelanggaran mencolok dan pelanggaran Israel terhadap hukum dan konvensi internasional untuk selamanya,” tegas Ashrawi. (T/B05/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Serang Kamp Nuseirat, 33 Warga Gaza Syahid

Rekomendasi untuk Anda