Israel Setujui 3.000 Rumah Pemukim Baru di Tepi Barat

. (Foto: AA)

 

Tel Aviv, 4 Jumadil Awwal 1438/1 Februari 2017 (MINA) – Pemerintah Israel mengumumkan rencana untuk membangun 3.000 rumah baru bagi pemukim Yahudi di yang diduduki.

Pengumuman itu adalah yang keempat dalam waktu kurang dari dua pekan sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjabat.

Pengumuman pada hari Selasa (31/1) itu muncul di saat pasukan keamanan Israel sedang bersiap-siap untuk mengusir penghuni Yahudi garis keras dari permukiman liar Amona setelah Pengadilan Tinggi menetapkan bahwa rumah yang dibangun di sana adalah di atas tanah pribadi warga Palestina.

“Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk mengizinkan pembangunan 3.000 unit rumah baru,” kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan, demikian Arab News memberitakan.

Menurut pernyataan itu, 2.000 unit siap untuk diletakkan di pasar, sementara sisanya berada dalam berbagai tahap perencanaan.

Mantan pemerintah AS Barack Obama telah putus asa menghadapi langkah perluasan permukiman yang dipercepat oleh Israel.

Di masa-masa akhir jabatannya, Obama membiarkan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait permukiman ilegal Israel lolos disetujui.

Resolusi itu menegaskan bahwa aktivitas pembangunan itu melanggar hukum internasional. Resolusi juga menuntut pemerintah Israel menghentikan pembangunannya.

Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan tidak akan mematuhi resolusi tersebut.

Pembangunan dan perluasan permukiman ilegal Yahudi telah diyakini sebagai penghalang tercapainya dialog solusi dua negara antara Palestina-Israel.

Pada 20 Januari 2017 saat peresmian Trump sebagai Presiden AS, pemerintah Israel telah menyetujui pembangunan 566 unit rumah di tiga lingkungan permukiman Yerusalem Timur dan 5.502 lebih di tempat lain di Tepi Barat.

Kamis (26/1) pekan lalu, para pejabat Israel memberikan persetujuan akhir untuk 153 rumah pemukim di Yerusalem Timur. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.