Yerusalem, MINA – Pasukan pendudukan Israel pada Kamis (13/6) menangkap direktur rekonstruksi di Departemen Wakaf Islam Masjid Al-Aqsa Yerusalem bersama staf lainnya saat berada di dalam Masjid Al-Aqsa.
Ketua komite rekonstruksi, Bassam Al-Halaq, dan anggota staf komite Mohammed Al-Hadra Masjid Al-Aqsa, ditangkap secara paksa oleh polisi pendudukan Israel. Mereka kemudian dipindahkan untuk diselidiki di kantor polisi Bab Al-Silsila di Kota Tua Yerusalem.
Dikutip dari Safa, disebutkan bahwa salah satu staf komite rekonstruksi sedang dalam proses memperbaiki “satu ubin” di Bab Al-Qattanin di dalam lingkungan masjid Al-Aqsa, di mana polisi Israel mengganggu pekerjaan rekonstruksi tersebut dan mencegah mereka melanjutkan pekerjaan yang kemudian menahan karyawan dan direktur rekonstruksi.
Disebutkan pula, pasukan pendudukan Israel menangkap insinyur dari komite rekonstruksi Taha Awaida.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel
Pendudukan Israel terus memberlakukan pembatasan pada semua pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan di Masjid Al-Aqsa, menghalangi pelaksanaan proyek-proyek penting dan mencegah masuknya peralatan serta bahan yang diperlukan untuk pekerjaan restorasi, bahkan juga melakukan pemeriksaan terhadap tim rekonstruksi serta menyelidiki mereka.
Sementara itu, puluhan pemukim ekstremis Yahudi dan elemen intelijen serta polisi pendudukan melakukan penyerbuan Masjid Al-Aqsa dari Gerbang Maghribi pada pagi itu pula.
Pada pukul 11 pagi waktu setempat, pasukan pendudukan Israel menutup Gerbang Maghribi saat para esktrimis Yahudi itu istirahat. Hal itu untuk memastikan perlindungan penuh bagi mereka ketika mereka berjalan melewati halaman Al-Aqsa.
Sumber Safa yang dikutip MINA mengatakan, bahwa 105 pemukim Yahudi termasuk 30 siswa Yahudi, menyerbu Masjid Al-Aqsa dalam beberapa kelompok dan melakukan tur provokatif di halaman Masjid Al-Aqsha di bawah perlindungan ketat Polisi Khusus Israel.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Dijelaskan bahwa 54 anggota intelijen dan polisi serta pegawai otoritas pendudukan, selain 40 pemandu wisata juga menyerbu masuk Masjid Al-Aqsa.
Polisi Israel terus membatasi masuknya warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa, dan memeriksa identitas pribadi mereka, serta menutup beberapa di gerbang luar.
Masjid Al-Aqsa setiap hari (kecuali hari Jumat dan Sabtu) mengalami serangkaian intrusi dan pelanggaran oleh pemukim dan berbagai kekerasan oleh pendudukan, dalam upaya untuk memperluas kontrol penuh atas masjid, dan membaginya baik wamtu maupun tempatnya. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah