Bethlehem, MINA – Polisi Israel pada Selasa (15/8) menangkap dan menahan Sheikh Raed Salah, pemimpin Gerakan Islam yang dilarang di Israel dan membawanya untuk diinterogasi atas kecurigaan keterlibatan dan dukungannya terhadap tindakan ilegal, demikian menurut juru bicara polisi Israel Luba al-Samri.
Menurut situs berita Israel Ynet yang dilaporkan Ma’an News, sejumlah personel kepolisian tiba di kawasan Mahajina di desa Umm al-Fahm di utara Israel dan menangkap Salah setelah sebelumnya melakukan penyelidikan bersama antara polisi dan Shin Bet, yang diperintahkan oleh Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit.
Al-Samri menambahkan, Salah ditangkap atas tuduhan menghasut kekerasan dan terorisme, serta berafiliasi dengan kelompok yang mendukung sebuah serikat ilegal.
“Menurut informasi, Salah menyampaikan pidato yang menghasut kepada orang banyak yang kemudian disebarluaskan di berbagai media,” kata al-Samri, menambahkan bahwa Lahav 433, unit investigasi khusus polisi Israel, sedang menginterogasinya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan lain, bahwa Salah diajukan ke pengadilan Rishon Lezion di Israel tengah untuk memperpanjang penahanan dirinya guna penyelidikan lebih lanjut.
Salah sebelumnya dibebaskan pada bulan Januari lalu setelah menjalani sembilan bulan tahanan.
Jaringan solidaritas Tahanan Samidoun juga melaporkan, Salah telah dilarang membaca buku yang diberikan kepadanya oleh anggota keluarganya yang mengunjunginya. Ia juga dilarang mendapat kunjungan tokoh terkemuka, termasuk anggota Knesset dan pemimpin partai Balad Jamal Zahalka.
Gerakan Islam yang dipimpin oleh Salah telah menjadi kritikus vokal atas tindakan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pada bulan Oktober tahun lalu, pasukan Israel menggerebek dan menutup beberapa institusi di Israel utara karena diduga berafiliasi dengan Gerakan Islam, yang dilaporkan sebagai tanggapan atas perintah yang dikeluarkan pada tahun 2015 oleh mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon yang melarang gerakan tersebut dan juga melarang semua aktivitas gerakan tersebut.
Sheikh Salah lahir pada tahun 1958 di kota Arab Umm Al-Fahm dan kemudian belajar Hukum Islam di Universitas Al-Khalil, selatan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Dia menjabat sebagai Walikota Umm Al-Fahm selama tiga kali berturut-turut antara tahun 1987 dan 2001.
Pada tahun 1996, Sheikh Salah terpilih sebagai pemimpin cabang Gerakan Islam utara di dalam Jalur Hijau, yang dikenal karena mengadakan aksi damai harian untuk membela Masjid Al-Aqsha, situs tersuci ketiga dalam Islam, terhadap ancaman berbagai kejahatan dan penodaan oleh Otoritas Pendudukan Israel. (T/B05/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon