Tel Aviv, 17 Syawwal 1438/11 Juli 2017 (MINA) – Israel telah mendirikan sebuah simulator militer yang memungkinkan para wisatawan yang ingin mencoba menyerang dan menembak dengan target warga Palestina.
Kamp “anti terorisme” kontroversial yang didirikan di Tepi Barat yang diduduki memberi kesempatan para pengunjung untuk memainkan peran sebagai pasukan Israel dalam berbagai situasi, mulai dari ledakan di pasar Yerusalem, hingga turnamen penembak jitu dan sebuah serangan penikaman, demikian Haaretz melaporkannya.
Industri ini telah menjadi trend dalam beberapa tahun terakhir, dengan enam fasilitas semacam itu dibuka di seluruh wilayah jajahan, yang semuanya menggunakan amunisi hidup. Mantan perwira tinggi di angkatan darat entitas Zionis itu mengajarkan keterampilan tempur para turis.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Kaliber 3, sebuah kamp yang didirikan di permukiman ilegal, juga termasuk mempertontonkan secara langsung sebuah serangan dengan anjing-anjing polisi yang diterjunkan. Semua tiket untuk menikmati simulator tersebut hanya $ 115 (sekitar 1,54 juta rupiah) per orang.
Sharon Gat, pendiri dan CEO kamp tersebut memperkirakan sekitar 15.000 sampai 25.000 pengunjung datang ke Kaliber 3 setiap tahunnya. Sebagian besar pengunjung berasal dari Amerika Serikat, namun semakin banyak wisatawan dari Brasil, Argentina, Perancis, Italia, Rusia dan Cina, menunjukkan ketertarikannya terhadap pengalaman tersebut.
Gat, yang memimpin 10.000 tentara selama berada di militer, mengatakan bahwa inspirasi di balik pembukaan akademi tersebut kepada wisatawan adalah untuk menunjukkan kemampuan negara Israel, demikian Middle East Monitor (MEMO), Selasa (11/7).
“Saya berkata kepada diri sendiri bahwa saya akan membuka tempat ini ke publik untuk menunjukkan kehadiran orang-orang Yahudi yang telah datang dalam 75 tahun terakhir,” ujarnya.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Menurut Haaretz, Kamp-kamp wisata militer tersebut juga berfungsi dalam mempromosikan gagasan tentara Israel sebagai kekuatan moral yang menghadapi ancaman nyata, terutama dari warga Palestina.
Pelatihan Senjata Bagi Bocah
Sebelumnya, Militer Israel memberikan pelatihan senjata api kepada sekelompok anak sekolah dasar pemukim ilegal selama perkemahan musim panas di sebuah permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, kata Ynet News Israel, Jumat (7/7).
Dalam gambar yang dipublikasikan online, anak laki-laki kelas empat dan lima terlihat dilatih oleh tentara tentang cara menggunakan senapan M16.
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Beberapa orang tua dari anak di bawah umur, yang tinggal di permukiman Yahudi Yakir yang ilegal di Tepi Barat, sangat marah karena pelatihan semacam itu harus dilakukan di kamp tersebut.
“Ini adalah kamp Hamas,” kata salah satu orang tua.
Situs berita tersebut mengutip direktur kamp musim panas pemukim yang mengatakan: “Ini dilakukan dengan persetujuan petugas keamanan di kota. Mereka membawa senjata dan semuanya dilakukan dengan aman.” (T/R01/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel