Tel Aviv, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Para pemimpin Israel menegaskan, Al Quds (Jerusalem) akan tetap menjadi ibukota negara mereka.
“Salah satu hal penting pada persatuan nasional Israel adalah Yerusalem sebagai ibukota Negara Yahudi,” kata Presiden Israel Reuven Rivlin pada pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilaporkan Middle East Monitor dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency.
Rivlin menekankan, Jerusalem adalah ibu kota Negara Israel jadi memungkinkan Yahudi hidup dan tinggal di sana.
Para pejabat AS pekan lalu mengutuk pembangunan permukiman baru oleh pemerintah Israel di pemukiman Givat Hamatos di Yerusalem Timur dan penyitaan bangunan di lingkungan yang mayoritas warga Palestina.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Israel menduduki Yerusalem Timur sejak Perang Arab 1967, kemudian menganeksasi kota suci Al Quds pada tahun 1980 dan mengklaim Al Quds atau Jerusalem sebagai ibukota Negara Yahudi.
Sementara itu, bangsa Palestina terus berjuang membebaskan Jalur Gaza dan Tepi Barat menjadi Negara yang berdaulat dengan (Al Quds ) Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Al-Quds adalah kota di Timur Tengah yang merupakan kota suci bagi agama Yahudi, Kristen dan Islam. Kota ini diklaim sebagai ibukota Israel, meskipun tidak diakui secara internasional, maupun bagian dari Palestina. Secara de facto kota ini dikuasai oleh Israel. Para elit Israel menganggap kota suci ini adalah bagian dari negaranya dan itu adalah bentuk ideologi “Zionisme”.
Dari semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, hanya Kosta Rika dan El Salvador saja yang menempatkan kedutaan mereka di Yerusalem. Lainnya di Tel Aviv, karena menurut PBB, Yerusalem akan dijadikan Kota Internasional. Oleh orang-orang Palestina, Yerusalem juga dianggap sebagai ibu kota Palestina.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Kota historis Yerusalem adalah sebuah warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1981. Kota ini memiliki penduduk sebesar 724.000 jiwa dan luas 123 km2. Sepanjang sejarahnya, Yerusalem telah dihancurkan dua kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali, dan dikuasai/dikuasai ulang 44 kali. (T/P003/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka