Tel Aviv, MINA – Parlemen Israel (Knesset) melakukan upaya untuk menghentikan bantuan Uni Eropa kepada para tahanan Palestina dan keluarganya. Israel berdalih tahanan Palestina dan keluarganya sebagai “teroris”, seperti dilaporkan media Israel Hayom, Senin (13/11).
International Middle East Media Center (IMEMC) yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah meminta Otoritas Palestina untuk berhenti memberi tunjangan kepada mantan tahanan dan keluarga tahanan saat ini, mengklaim bahwa mereka adalah teroris atau keluarga teroris.
Menurut surat kabar online itu, Uni Zionis MK Ayelet Nahmias-Verbin, anggota Kabinet Keamanan Diplomatik, menggalang dukungan untuk rencana tersebut, dan telah mendapat restu dari Juru Bicara Knesset Yuli Edelstein dan enam anggota parlemen lainnya dari berbagai faksi.
“Angka yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa, setiap bulan, sekitar 4,5 juta Euro dana Uni Eropa terbagi antara mereka yang melakukan serangan terhadap Israel dan keluarganya,” Nahmias-Verbin mengatakan kepada media Israel Hayom.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Parlemen Israel tersebut telah mengirim sebuah surat kepada Duta Besar Uni Eropa yang baru untuk Israel, Emmanuel Joffre, yang memberi tahukan tentang rencana itu dan sasarannya. Dia juga meminta pertemuan bersama dengan anggota parlemen lainnya untuk membahas masalah ini.
Kritik terhadap pendudukan Israel telah menunjukkan bahwa sementara Israel menyebut pejuang perlawanan Palestina sebagai “teroris”, pemerintahnya baru saja memberi imbalan kepada seorang tentara Israel yang menembak mati seorang Palestina yang sudah terluka dalam laporan media lokal di Al-Khalil (Hebron), Days of Palestine. (T/B05/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza