Tel Aviv, MINA – Israel meningkatkan produksi gas alam dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan dengan Eropa dalam beberapa bulan mendatang saat benua itu berupaya menggantikan pasokan dari Rusia.
Israel beberapa tahun ke depan sedang berusaha untuk melipatgandakan produksi menjadi sekitar 40 miliar meter kubik (bcm) dari sebelumnya hanya 20 bcm dengan memperluas proyek saat ini dan mencari ladang baru, kata Lior Schillat, Direktur Jenderal Kementerian Energi Israel, seperti dikutip dari MEMO, Selasa (17/5).
Israel saat ini memasok pasarnya sendiri dan melalui jaringan lokal ekspor pipa ke negara tetangga Mesir dan Yordania, sementara sebagian besar gas tambahan diperuntukkan bagi Eropa.
“Harapannya adalah untuk menciptakan proses kerja yang relatif cepat dan selama musim panas untuk mencapai kesepakatan kerangka kerja,” kata Lior Schillat, selama kunjungan baru-baru ini ke kapal bor di Karish, ladang gas sekitar 90 km di lepas pantai Israel yang akan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kesepakatan yang dimaksud, kata Schillat, biasanya pertama kali dicapai antara pemerintah dan kemudian diselesaikan di sektor swasta. Secara realistis ini akan membantu Eropa tidak lebih cepat dari 2024, katanya, tanpa merinci negara atau kelompok mana yang berpotensi terlibat.
Memilih rute pasokan merupakan tantangan yang memerlukan navigasi politik kawasan, tetapi salah satu pilihannya adalah mengekspor ke Eropa melalui pabrik pencairan di Mesir dan kemudian menyalurkannya ke utara melalui jaringan pipa yang berada dalam berbagai tahap perencanaan.
Fasilitas gas alam cair (FLNG) terapung yang juga sedang dibahas akan memungkinkan pengiriman ke Eropa langsung dari Israel.
Kemungkinan lain termasuk usulan jalur pipa Eastmed, proyek ambisius dan mahal yang akan menghubungkan ladang gas ke daratan Eropa, atau jalur pipa yang lebih pendek ke Turkiye.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Karena perang di Ukraina, Eropa sedang mencari cara untuk menghentikan pasokan energi dari Rusia, yang merupakan penyedia sekitar 40 persen dari gas alamnya. Pengiriman Rusia tahun lalu berjumlah sekitar 155 bcm.
Gas Israel akan membantu diversifikasi Eropa, bersama dengan pasokan dari negara lain seperti Amerika Serikat dan Qatar. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan