Yerusalem, MINA – Pemerintah Zionis Israel menutup seluruh kedutaan besarnya di dunia dan meminta warganya agar tetap waspada serta menghindari penggunaan simbol-simbol Yahudi atau Israel di tempat umum, menyusul serangan besar-besaran terhadap Iran, termasuk fasilitas nuklirnya.
Dalam pernyataan resmi yang dimuat di situs web Kementerian Luar Negeri Israel pada Jumat (13/6), disebutkan bahwa semua misi diplomatik ditutup dan layanan konsuler dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.
“Misi Israel di seluruh dunia akan ditutup dan layanan konsuler tidak akan diberikan,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel tersebut. Mengutip Times of Israel.
Kementerian juga mendesak warga Zionis Israel di luar negeri untuk mengisi formulir survei demi memberikan informasi terbaru mengenai lokasi dan situasi mereka.
Baca Juga: Serangan Iran Hantam Area Rumah Netanyahu
Formulir ini sebelumnya juga digunakan pasca serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas, guna mengoordinasikan pemulangan pasukan cadangan dan penerbangan penyelamatan.
Belum ada penjelasan resmi mengenai durasi penutupan kedutaan tersebut. Seorang petugas di Kedutaan Israel di Berlin menolak memberikan keterangan saat dihubungi.
Sementara itu, pemerintah Jerman melalui Kanselir Friedrich Merz mengumumkan bahwa negaranya meningkatkan pengamanan terhadap situs-situs Yahudi dan Israel setelah berdiskusi langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Langkah pengamanan terlihat nyata, antara lain di luar Sinagoge Agung Stockholm, Swedia, di mana terlihat kehadiran mobil polisi dan pengamanan ketat.
Baca Juga: Trump Pertimbangkan Perluasan Larangan Perjalanan ke 36 Negara
Israel mengklaim telah meluncurkan gelombang serangan militer terbesar terhadap Iran dalam sejarah hubungan kedua negara.
Serangan tersebut menghantam sekitar 100 target, termasuk fasilitas nuklir, pusat komando militer, serta menewaskan sejumlah tokoh penting seperti panglima angkatan bersenjata Iran, kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan ilmuwan nuklir senior.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran terhadap laporan ini.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Sebut Serangan Israel Bisa Picu Pergantian Rezim di Iran