Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istana Negara Kibarkan Bendera Setengah Tiang Untuk Peringati Peristiwa G30S PKI

Mujiburrahman Editor : Widi Kusnadi - 43 detik yang lalu

43 detik yang lalu

0 Views ㅤ

Istana Negara Kibarkan Bendera Setengah Tiang Untuk Peringati Peristiwa G30S 1965 (Dok : Akun X )

Jakarta, MINA – Istana Negara Jakarta pada Selasa (30/9) mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang sebagai bentuk penghormatan kepada para korban peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S).

Pengibaran bendera setengah tiang tersebut menjadi pemandangan berbeda, karena pada hari-hari biasanya bendera negara dikibarkan penuh.

Langkah ini dilakukan sebagai wujud penghormatan atas jasa para korban yang gugur dalam peristiwa kelam G30S 1965 sekaligus menjadi refleksi agar generasi penerus bangsa tidak melupakan sejarah.

Imbauan pengibaran bendera setengah tiang rutin dikeluarkan pemerintah setiap tahun melalui Surat Edaran Sekretariat Negara. Hal itu dimaksudkan untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan, memperkuat persatuan, serta mengingatkan masyarakat terhadap bahaya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Baca Juga: Menag Sebut Santri Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny Sebagai Syuhada

Selain di Istana Negara, pengibaran bendera setengah tiang juga dilaksanakan di berbagai kantor pemerintahan, lembaga negara, serta instansi pendidikan di seluruh Indonesia. Hal tersebut menandai momen berkabung nasional sekaligus pengingat kolektif tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa.

Peristiwa G30S 1965 sendiri merupakan salah satu catatan kelam dalam perjalanan sejarah Indonesia. Puluhan perwira TNI gugur akibat pemberontakan, dan peristiwa itu meninggalkan luka mendalam bagi bangsa. Karenanya, setiap tahun bangsa Indonesia diajak untuk kembali mengenang dan merenungkan makna dari tragedi tersebut.

Dengan demikian, pengibaran bendera setengah tiang di Istana Negara bukan hanya simbol duka, melainkan juga pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menghargai pengorbanan para pahlawan serta berkomitmen menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mushala Ponpes di Sidoarjo Jatim Ambruk Saat Santri Shalat, 3 Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Rekomendasi untuk Anda