Edinburg, MINA – Nadia El-Nakla, istri Perdana Menteri Skotlandia yang baru Humza Yousaf, menampilkan warisan Palestinanya dengan mengenakan thobe tradisional untuk pengukuhan resmi suaminya di Parlemen Skotlandia pada 28 Maret lalu.
Dikutip dari TNA pada Selasa (4/4), El-Nakla adalah anggota dewan Partai Nasional Skotlandia (SNP) untuk West End of Dundee.
Dia lahir di Skotlandia dari seorang ayah Palestina. Di masa lalu dia telah menyatakan keprihatinannya terhadap keluarganya yang tinggal di Gaza.
Suaminya menjadi pemimpin pertama Skotlandia dari latar belakang etnis minoritas ketika dia terpilih menjadi kepala SNP bulan lalu.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Dia juga memilih untuk mewakili warisan Pakistannya pada upacara pengambilan sumpah pada 29 Maret dan mengenakan sherwani serba hitam – mantel formal yang dikenakan di Asia Selatan.
Thobe adalah jubah sepanjang pergelangan kaki bersulam rumit yang dikenakan di seluruh Timur Tengah. Thobe El-Nakla didekorasi dengan tatreez, sulaman khas Palestina yang biasanya dijahit oleh wanita.
Thobes secara tradisional dikenakan pada acara-acara khusus dan diturunkan dari generasi ke generasi. Mereka adalah simbol budaya dan identitas Palestina, dan selama bertahun-tahun telah mewujudkan perlawanan Palestina terhadap penindasan Israel.
Beberapa tokoh masyarakat dalam beberapa tahun terakhir mengenakan pakaian atau sulaman Palestina untuk menonjolkan warisan mereka.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Rashida Tlaib, anggota perempuan pertama Kongres AS asal Palestina, mengenakan thobe pada upacara pelantikannya pada Januari 2019 dan acara resmi lainnya.
Insinyur NASA keturunan Palestina-Amerika Nujoud Fahoum Merancy memiliki sulaman tatreez di jaket jasnya untuk potret resmi NASA pada Oktober 2019.
Farah Saleh, seorang koreografer dan penari Palestina yang tinggal di Edinburgh, menyatakan kebanggaannya melihat El-Nakla mengenakan thobe dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Skotlandia The National.
“Saya merasa sangat bangga karena sebagai orang Palestina, itu benar-benar mewakili perjuangan kami untuk bertahan hidup,” ujarnya.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
“Dia mewakili dirinya sendiri, keluarganya sendiri, tetapi itu juga sangat berarti karena mewakili perlawanan dan hak-hak semua rakyat Palestina. Sungguh menggembirakan, dan juga meyakinkan, memiliki sosok seperti dia menjadi begitu menonjol dalam politik Inggris.” (T/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata