Isu Hoax Kunci Jawaban USBN Bocor, Mendikbud Sebut Kerjaan Orang Iseng

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (),

Malang, 24 Jumadil Akhir 1438/ 23 Maret 2017 (MINA) – Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklarifikasi beredarnya isu , terkait kunci jawaban Ujian sekolah Berstandar Nasional (UASBN) akhir-akhir ini.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, setelah mendapatkan laporan terkait kunci jawaban USBN yang bocor dan tersebar lewat aplikasi WA, pihaknya langsung melakukan penelusuran. Namun hasil tersebut dinyatakan nihil, demikian Malang Post yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Sepertinya itu kerjaan orang iseng, sebab setelah kita lihat kunci jawabannya ternyata berbeda dengan yang asli. Klarifikasi dari Irjen, juga menyatakan tidak benar kalau kasus di beberapa tempat ada kebocoran dari USBN,” katanya kepada awak media.

Pernyataan tersebut diungkapkan setelah menghadiri “Diskusi Uji Publik RUU Sistem Perbukuan Nasional 2017”, di Universitas Muhammadiyah Malang pada Rabu (22/03).

Ia menegaskan, jika sampai ada kebocoran kunci jawaban USBN diberikan guru, pihaknya akan mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi dengan perbuatan yang telah dilakukan.

“Sampai saat ini USBN berjalan lancar, jadi isu ini tidak mengusik para siswa yang sedang melakukan ujian. Seperti contohnya di SMAN 9 Malang, yang berjalan lancar,” ujarnya.

Menurutnya, soal-soal USBN sepenuhnya disusun oleh guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Tujuannya untuk menghindari kecurangan, sehingga murid bisa merefleksikan kemampuan dirinya.

“Soal- soal USBN disusun oleh guru berdasarkan apa yang diajarkan. Kalau ada kebocoran, ini masalah integrasi,” jelasnya.

Ia menjelaskan, selama ini pihaknya sudah menjaga kerahasiaan USBN. Oleh karena itu, kemungkinannya sangat kecil jika terjadi kebocoran. Meskipun bocornya soal tersebut sudah dinyatakan kabar hoax, namun Kemendikbud tetap akan melakukan penyelidikan, bahkan akan mengusut isu ini, agar ke depan tidak ada lagi hal semacam ini.

“Kami masih terus gali pelakunya. Sebab kami  khawatir akan menimbulkan keresahan siswa yang sedang menjalani USBN,” pungkasnya.

Da berhadap ditahun mendatang sudah tidak ditemui lagi isu seperti ini, untuk itu, Kemendikbud akan aktif dalam memonitoring perkembangan USBN.(T/R10/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency/MINA