Sharm El-Sheikh, MINA – Masalah Palestina menjadi isu pembahasan yang prioritas dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab-Uni Eropa (UE) yang dimulai pada Ahad (24/2) di resor laut Sharm El-Sheikh, Mesir.
Duta Besar Negara Palestina untuk Uni Eropa Abdel Rahim Al-Farra mengatakan, negara-negara UE memiliki sikap positif terhadap isu Palestina.
“Semua 28 anggota Uni Eropa menolak permukiman dan menolak untuk mengubah status quo di Yerusalem, di samping itu UE memberikan dukungan mereka terhadap UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina),” kata Al-Farra kepada WAFA yang dikutip MINA.
Dia menekankan perlunya menemukan mekanisme internasional untuk solusi yang adil dan komprehensif terhadap perjuangan Palestina.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
“Pernyataan akhir KTT akan membahas masalah Palestina. KTT Arab-Eropa, dengan partisipasi Presiden Mahmoud Abbas, dan kehadiran 50 negara Arab dan Eropa, bersejarah karena mengumpulkan mereka untuk pertama kalinya,” kata Farra.
Farra menambahkan bahwa KTT akan membahas banyak topik yang menjadi kepentingan bersama, terutama terorisme, migrasi, kerja sama strategis dan ekonomi. Ia menekankan, sikap positif Uni Eropa harus diinvestasikan dalam KTT.
“Ini adalah platform pertama yang menyatukan para kepala negara dan pemerintah Arab dan Eropa untuk mengatasi masalah-masalah mendesak, di atasnya terorisme, kejahatan terorganisir dan imigrasi ilegal,” tambahnya.
Sementara itu, Diab Al-Louh, Duta Besar Palestina untuk Kairo dan perwakilan tetapnya untuk Liga Arab, mengatakan, kehadiran Presiden Abbas sangat penting, karena dia akan mengadakan beberapa pertemuan dengan sejumlah presiden dan pejabat di sela-sela pertemuan itu.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
“Pernyataan akhir KTT akan mengkonfirmasi status bersejarah kota Yerusalem Timur sebagai bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967,” kata Louh.
Dia menekankan bahwa pernyataan itu akan menekankan perlunya mengakhiri pendudukan Israel dan menemukan solusi yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara dan semua resolusi legitimasi internasional terkait dengan masalah Palestina.
“Kami menaruh harapan besar pada KTT ini untuk membuat terobosan besar dalam posisi politik internasional demi kepentingan Palestina,” katanya. (T/Ais/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina