Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISU TIMTENG MASUK PEMBAHASAN DI FORUM DEMOKASI BALI

Rudi Hendrik - Selasa, 16 September 2014 - 15:17 WIB

Selasa, 16 September 2014 - 15:17 WIB

1996 Views

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemenlu, Esti Andayani. Foto: Rina/MINA
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemenlu, <a href=

Esti Andayani. Foto: Rina/MINA" width="300" height="199" /> Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemenlu, Esti Andayani. Foto: Rina/MINA

Jakarta, 21 Dzulqo’dah 1435/16 September 2014 (MINA) – Isu konflik di negara demokrasi Timur Tengah mungkin jadi isu pembahasan dalam diskusi pertemuan menteri luar negeri Bali Democracy Forum (BDF) Oktober mendatang, kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemenlu Esti Andayani.

“Hal itu biasanya akan muncul sendiri dalam diskusi, dan di hari ke dua akan ada working grup,” katanya Esti Andayani kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) setelah sesi media  briefing persiapan BDF di Bali bulan mendatang.

BDF merupakan forum kerja sama tahunan negara-negara demokrasi di Asia yang diadakan setiap bulan Desember di Bali, Indonesia. Forum ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas demokrasi dan institusi demokrasi melalui diskusi antar-negara.

Terkait konflik yang masih banyak di negara-negara demokrasi, Esti menyatakan, “Kita tidak ingin memojokan negara manapun mana yang baik dan tidak dalam demokrasi, ini hanya forum diskusi.”

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Tahun ini, BDF bertema “Evolving Regional Democratic Architecture: The Dynamics of Political Development, Socio Economic Progress And Public Participation in Democratc Process” pada 10-11 Oktober 2014 di Bali Convention Center.

Esti memaparkan, kegiatan BDF tahun ini akan dihadiri tiga kepala pemerintahan luar negeri, termasuk Perdana Menteri Timor Leste, Presiden Filipina, dan Sultan Brunei Darussalam, serta para menterli luar negeri dari 51 negara yang diundang dan 68 negara pengamat (64 negara dan 4 organisasi internasional).(L/R04/P007/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

 

 

 

 

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

 

Rekomendasi untuk Anda

Asia