Catania, Italia, 2 Rajab 1436/21 April 2015 (MINA) – Penjaga Pantai Italia dan Malta bekerja sama menyelamatkan dua perahu migran di lepas pantai Libya pada Senin (20/4), yang terdapat 400 orang ada di dalamnya.
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) mengatakan, sedikitnya 20 migran dikhawatirkan tewas di atas kapal sebelum mereka menerima panggilan darurat dari tim penyelamat.
Sebelumnya, sedikitnya 90 orang berhasil diselamatkan setelah kapal yang membawa migran kandas di pulau Rhodes, Yunani.
Polisi Penjaga Pantai Yunani mengkonfirmasi tiga orang tewas, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sejak Januari hingga April 2015, diperkirakan sebanyak 1.500 migran tenggelam saat berupaya menyeberang dari Afrika menuju Eropa.
“Situasi di Mediterania dramatis. Ini tidak boleh terus seperti ini,” kata Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa.
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, kematian ratusan migran selama akhir pekan dan Senin telah menumbuhkan gagasan baru untuk mengatasi krisis.
Sejak lama, banyak pemerintah Eropa yang enggan mendanai operasi penyelamatan karena takut mendorong lebih banyak orang untuk menyeberang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa, tetapi mereka sekarang menghadapi peningkatan kemarahan masyarakat internasional atas kematian ratusan migran di Laut Mediterania.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Eropa bisa berbuat lebih banyak dan Eropa harus berbuat lebih banyak,” kata Martin Schulz, Presiden Parlemen Eropa.
Ketua IOM William Lacy Swing mendesak negara-negara Eropa untuk mendukung Operasi Mare Nostrum, operasi penyelamatan oleh Italia yang dihentikan tahun lalu karena biaya operasi yang tinggi.
Mare Nostrum diprogramkan setelah lebih 350 orang tenggelam di sekitar pulai Lampedusa pada Oktober 2013, menyelamatkan 130.000 orang tahun lalu.
Italia mengurangi operasi penyelamatan migran di laut setelah gagal membujuk mitra di Eropa untuk membantu memenuhi biaya operasional sebesar $ 12 juta per bulan. (T/P001/R03)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza