Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi Tempat Rukyatul Hilal, Planetarium UIN Walisongo Miliki Sejumlah Keunggulan

Rana Setiawan - Kamis, 5 Mei 2022 - 16:26 WIB

Kamis, 5 Mei 2022 - 16:26 WIB

21 Views

Jakarta, MINA – Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo menjadi salah satu lokasi Rukyatul Hilal, baik saat penentuan awal Ramadan maupun Syawal 1443 H.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Akhmad Fauzin mengatakan, planetarium UIN Walisongo itu memiliki sejumlah keunggulan.

“Itu merupakan planetariun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang pertama di Indonesia,” ujar Fauzin di Semarang, sebagaimana dikutip dari rilis Kemenag, Kamis (5/5).

Dia mengatakan, planetarium itu sudah dilengkapi dengan teknologi digital terbaik atau digistar 6.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Menurut Fauzin, Planetarium UIN Walisongo ini juga menjadi planetarium universitas terbesar peringkat tiga di dunia dengan diameter mencapai 18m. Gedung ini sudah menggunakan digital projector dengan kualitas 4K dan screen dome menggunakan teknologi nanosame.

“Kualitas Sound surround juga sudah 4.0 dolby surround dengan kapasitas kursi penonton mencapai 190 orang. Gedung itu sekaligus menggabungkan fungsi observatorium dan planetarium,” jelasnya.

Apresiasi sebelumnya juga disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau gedung tersebut pada 26 September 2021. “Itu luar biasa. Saya kagum begitu masuk ruangan ini. Apalagi setelah menonton beberapa tayangan edukasi,” kata Menag Yaqut saat itu.

Gus Men, panggilan akrabnya, bahkan mendorong sekaligus mendukung penyempurnaan gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini sebagai tempat edukasi sekaligus destinasi wisata. Oleh karenanya, GusMen minta gedung tersebut dipersiapkan lebih lengkap dan tidak terburu-buru untuk diresmikan.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Hal senada disampaikan Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq. Kepada Menag, Imam Taufiq saat itu melaporkan bahwa gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini menjadi satunya-satunya planetarium di dunia pendidikan dan terbesar di PTKIN.

Planetarium bisa diartikan sebagai bangunan berkubah setengah lingkaran untuk memperlihatkan atau memperagakan susunan dan gerakan bintang-bintang di langit.

Planetarium ibaratnya adalah sebuah gedung bioskop, yaitu tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar. Bedanya kalau bioskop menggunakan layar lebar, sedangkan planetarium menggunakan kubah dalam bentuk setengah lingkaran sehingga seolah-olah penonton berada di tengah-tengah bola langit.

Sedangkan Observatorium menurutnya bisa diartikan sebagai gedung atau bangunan yang dilengkapi alat-alat seperti teleskop, teropong bintang, dan peralatan-peralatan lainnya untuk keperluan pengamatan dan penelitian ilmiah tentang bintang-bintang dan sebagainya.(R/R1/P1)

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Ekonomi
Indonesia
Amerika
Indonesia