Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Ramadhan seringkali disebut sebagai “Syahrul Mubarak”, bulan penuh berkah.
Berkah karena segala ibadah dan kebaikan begitu mudah dilakukan dan dijumpai.
Umat Islam di mana-mana, pria wanita, orang tua hingga anak-anak, memakmurkan masjid. Shalat malam (tarawih) penuh di tempat-tempat ibadah.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Tadarus Al-Quran, santunan yatim dan dhu’afa, zakat dan infaq, semua tampak di bulan suci Ramadhan.
Idul Fitri pun datang menutup ibadah bulan Ramadhan. Semua bergembira berhari raya, berlebaran, bersama keluarga, tetangga, teman-teman dan sanak saudara. Di kompleks perumahan sampai ke tempat mudik dan reunion. Semua bahagia, tertawa, bersalam-salaman, berjabat tangan saling memaafkan.
“Mohon maaf lahir dan batin, minal aidzin wal faizin, Taqobbalallaahu minna waminkum”.
Ucapan di media sosial pun ramai saling tukar ucapan senada.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Itulah berkah Ramadhan. Dan hendaknya itu pula yang terus berlanjut pada bulan selanjutnya Syawwal, dan seterusnya sampai ketika mulai agak meredup lagi, datanglah Ramadhan tahun berikutnya.
Maka, agar berkah Ramadhan itu tetap berlanjut, segala amaliyah bulan Ramadhan pun kita lanjutkan. Seperti shalat berjamaah di masjid, shalat malam dan tadarus Al-Quran.
Juga jiwa berderma, penyantun, infaq, dan saling bersaudara terus dipertahankan. Itulah tanda berkah itu masih ada.
Sebab, berkah adalah tetapnya kebaikan yang bersifat ilahiyah pada suatu kebaikan.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Bahkan kebaikan-kebaikan itu bukan hanya dinikmati sendiri. Namun juga memencar ke sebanyak mungkin orang lain di sekitarnya.
Itulah berkah hasil dari takwa yang diraih karena puasa Ramadhan, “La’allakum tattaquun” (QS Al-Baqarah 183).
Iman dan takwa yang berujung padsa perolehan keberkahan dari Allah, ini seperti disebutkan di dalam ayat:
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَرَكَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا ڪَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan [ayat-ayat Kami] itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS Al-A’raf [7]: 96).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Semoga berkah Ramadhan terus berlanjut hingga bulan Syawwal ini. Berkah kebaikan yang terus memancarkan kemaslahatan umat lebih luas lagi. Aamiin. (RS2/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?