Jakarta International Photo Festival, Tradisi Baru di Jakarta

, MINA – Pameran foto Jakarta International Photo Festival () yang dibuka untuk umum sejak 25 Juni lalu diselenggarakan di 17 titik di Jakarta Pusat hingga 9 Juli mendatang sebagai trandisi baru di Jakarta.

“Kami terus mendukung kegiatan JIPFest. Jadi bukan menjadi acara rutinitas tahunan di Ibu Kota, tetapi juga menjadi tradisi baru bagi Jakarta,” kata Anies saat memberikan sambutan pada festival peresmian JIPFest 2019 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (), Jakarta Pusat, Rabu (3/7).

Anies menjelaskan dua ruang utama yang menjadi tempat warga Jakarta beraktivitas, yaitu rumah tempat tinggal dan ruang kerja. Dengan adanya pameran-pameran yang berada di 17 lokasi itu menjadi sesuatu yang unik.

“Kita sangat mengapresiasi. Hanya kita ingin mencari lebih banyak lagi. Karena, orang tidak hanya bisa berjalan dari ruang pertama ke ruang kedua, tetapi ada pengalaman yang unik di antara keduanya,” ujarnya.

Pada penyelenggaraan ini, JIPFest mengusung tema Identitas (Identity). Gubernur Anies pun menjabarkan keunikan Indonesia yang penuh keberagaman identitas.

Anies berharap karya-karya yang mendukung oleh fotografer dari berbagai wilayah di dunia ini dapat menjadi inspirasi dan memperkuat persatuan bagi masyarakat Indonesia.

“Jadi, apa yang unik di Indonesia adalah fakta di mana kita beragam, tetapi bersatu. Itulah Jakarta. Apa yang kalian lihat di sini adalah multi identitas,” katanya.

Di Jakarta, kata Anies, bukan merupakan multi identitas, tetapi merupakan kota yang masyarakatnya diarahkan dari seluruh Indonesia untuk bersatu.

“Kami berhasil membawa kesan bahwa kami adalah satu anggota utuh dari sebuah komunitas besar. Dan salah satu yang kami banggakan dari kota kami,” kata pria yang sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Anies menegaskan, Pemprov DKI pada akhirnya memutuskan untuk mendukung kegiatan JIPFest dan berharap mendukung festival foto ini akan semakin menambah ke seluruh wilayah Jakarta.

“Kita berharap ini bisa lebih luas lagi. Lebih jauh lagi kita tahu harus sudah sampai pada foto, satu foto berarti lebih dari 1.000 kata. Dan harapannya, foto-foto itu mempertanyakan kayanya identitas yang ada di Indonesia,” katanya. (L/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.