Jakarta, MINA – Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu (17/9) pukul 05.56 WIB, Jakarta menempati peringkat ketiga kota dengan kualitas udara tidak sehat di dunia.
Peringkat pertama kualitas udara terburuk tercatat di Kinshasa, Kongo dengan indeks kualitas udara (AQI) sebesar 208, disusul Santiago de Chile, Chili dengan AQI 170. Toronto, Kanada berada di urutan keempat dengan AQI 159, serta Al-Manamah, Bahrain menempati posisi kelima dengan AQI 154.
Sementara itu, Jakarta mencatat AQI 156 atau masuk kategori tidak sehat, dengan dominasi polusi udara jenis PM 2.5 yang memiliki nilai konsentrasi mencapai 74 mikrogram per meter kubik. Kategori ini menunjukkan udara berisiko bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
Selain membahayakan manusia, paparan udara dengan kualitas tersebut juga dapat merugikan hewan yang sensitif, menimbulkan kerusakan pada tumbuhan, serta mengganggu nilai estetika lingkungan.
Baca Juga: Wacana Pembentukan Ditjen Pesantren Menguat Jelang Hari Santri
Menanggapi kondisi tersebut, IQAir merekomendasikan masyarakat untuk membatasi aktivitas luar ruangan, menggunakan masker bila terpaksa keluar rumah, serta menutup jendela guna mencegah masuknya udara kotor ke dalam ruangan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Australia Buka Peluang Kerja Sama dengan TNI untuk Perdamaian Gaza