Madinah, 21 Dzulqo’dah 1436/5 September 2015 (MINA) – Transportasi merupakan masalah yang paling banyak dikeluhkan jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam gelombang pertama kedatangan.
Umumnya, jamaah mengkritik ketidakseragaman bus saat mengangkut jamaah dari bandara ke pemondokan dan dari Madinah ke Makkah.
“Masalah transportasi ini juga berimbas pada banyaknya barang bawaan jamaah yang tertinggal atau tercecer,” kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam, Jum’at (4/9), sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Nurul mengatakan, PPIH Arab Saudi sudah memprediksikan adanya potensi masalah dari pelayanan transportasi. Dengan tidak adanya anggaran up-grading, maka jamaah haji Indonesia harus pasrah mendapatkan bus-bus yang disediakan naqabah lis-sayyarat, lembaga angkutan darat Arab Saudi yang bertugas melayani pengangkutan jamaah haji.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Di dalam naqabah, kata Nurul, ada sejumlah perusahaan bus yang memiliki armada tidak seragam. Ada bus yang kondisinya sangat baik, ada bus yang kualitasnya cukup, dan ada bus yang sudah berumur tua.
Permasalahan kerap datang dari bus-bus yang berumur tua, seperti Hafil dan Abu Sarhad. Faktanya, sejumlah bus dari perusahaan inilah yang mengalami mogok saat mengangkut jamaah dari Madinah ke Makkah.
“Sementara kita tidak bisa minta ganti bus dari perusahaan lain karena naqabah memberikan bus sesuai urutan jalan di pool mereka,” kata Nurul. (T/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini