Makkah, MINA – Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dr. Edi Supriyatna menyerukan kepada semua jamah haji Indonesia untuk mewaspadai dehidrasi (kekurangan cairan dalam tubuh) selama di Tanah Suci.
Ada beberapa tips agar praktis agar para jamaah terhindar dari dehidrasi, dalam perjalanan dengan cuaca yang cukup panas mencapai 38-42 derajat celcius.
“Tips cara mengantisipasinya jamaah haji itu harus minum cukup. Minum 200 mililiter per jam,” ujar edi pada Tim Media Center Haji di kantor KKHI Makkah, Sabtu (10/5).
Namun, jika jamaah haji merasa kawatir akan sering buang air kecil, maka diimbau tidak minum terlalu banyak.
Baca Juga: Suriah akan Gabung Kembali dengan Sistem Keuangan Global setelah 14 Tahun
“ Agar tidak sering buang air kecil, maka minumnya 4 teguk per 10 menit. Itu tidak akan sering buang air kecil kalau seperti itu,” jelasnya.
Gejala lain dari dahidrasi adalah heat stroke, yaitu ketika suhu tubuh naik drastis dan tubuh tidak mampu mendinginkan diri dengan normal.
“Heat stroke juga dipengaruhi oleh paparan panas secara langsung,” tambah edi
Untuk mencegah Heat stroke para jamaah disarankan membawa penghalang paparan sinar matahari langsung saat keluar hotel, seperti topi, payung atau kain penutup kepala untuk melindungi diri dari panasnya matahari. []
Baca Juga: Tentara Arakan Kumpulkan Uang dari Warga Kaya, Beli Sapi untuk Rohingya Miskin
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kasus Heatstroke Turun Signifikan saat Haji 2025, Saudi Klaim Upaya Pencegahan Berhasil