
Kelompok Anti Islam Targetkan Masjid Di Arizona Foto: Press Tv
Arizona/Washington, 30 Safar 1437/12 Desember 2015 (MINA) – Lebih dari 200 orang berunjuk rasa menentang dan mencaci Islam di luar halaman masjid di Phoenix, Arizona, Jumat 11/12.
Kegiatan anti-Muslim itu berlangsung di luar Pusat Komunitas Islam di Phoenix Islam, yang segera dibalas jamaah masjid dengan teriakan “Pulanglah, Nazi“.
Diantara para pengunjuk rasa anti Islam, terdapat lebih dari 12 orang yang berpakaian militer membawa senjata semi-otomatis, demikian Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu (12/12).
Mantan marinir Amerika, Jon Ritzheimer yang berpartisipasi dalam invasi AS ke Irak, mengatakan, pihaknya mengorganisir aksi protes anti Islam untuk membalas penembakan pada pengunjuk rasa anti-Islam baru-baru ini di Texas.
Baca Juga: Ketatnya Aturan Imigrasi AS Berdampak pada Mahasiswa Indonesia
Pada awal bulan ini, dua orang bersenjata melepaskan tembakan di luar Curtis Culwell Center di mana sebuah kelompok anti-Islam, yang menyebut dirinya Amerika Freedom Defense Initiative, mengadakan pementasan sebuah acara yang akan memberikan penghargaan 10 dolar AS bagi yang membuat penggambaran fisik Nabi Muhammad.
Usamah Shami, presiden dari Pusat Komunitas Islam di Phoenix, mengatakan, dia tidak terkejut dengan acara Jumat ini.
“Ini bukan baru, kebencian, fanatisme, rasisme yang tua. Ini hal yang sama, mereka tidak berbeda dari Nazi atau neo–Nazi. Mereka tidak menaati konstitusi AS bahwa AS adalah masyarakat multikultural dan multietnis. Mereka pikir semua orang harus punya kepercayaan seperti mereka, saya kira,” kata Usamah.
Todd Hijau, seorang profesor agama di Luther College Iowa yang mempelajari Islamophobia, mengatakan, tindakan brutal yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIL dan kelompok militan lainnya telah sertamerta menyamakannya dengan kebanyakan warga Muslim Amerika.
Baca Juga: Joe Biden Kritik Keras Trump: Belum 100 Hari, Sudah Banyak Kerusakan
“Hampir dua pertiga orang Amerika tidak tahu Islam, yang mereka tahu adalah ISIS, (dan) al Qaeda,” kata Green. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Palestina di Universitas Columbia Ditahan oleh AS