Jakarta, MINA – Jamaah Masjid Jami Al Akhyar, Komplek Samsat Jakarta Utara dan Jakarta Pusat menyerahkan donasi peduli Palestina sebesar Rp14.505.000 melalui lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C).
Donasi tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Akhyar Hendro kepada MER-C yang diwakili Ir. Nur Ikhwan Abadi di Masjid Jami Al Akhyar, Senin (24/5).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DKM Masjid Al-Akhyar Hendro menegaskan, pihaknya menyalurkan donasi melalui MER-C karena track record mereka dalam membantu kemanusiaan di Palestina, khususnya Jalur Gaza. Hal tersebut dibuktikan dengan berdirinya RS Indonesia yang diinisiasi MER-C.
“Kita semua sudah tak perlu lagi mempertanyakan bagaimana kiprah MER-C dalam bidang medis dan kemanusiaan. Kita sudah melihat RS Indonesia yang diinisiasi oleh MER-C berdiri di sana. Padahal butuh mental yang sekuat baja untuk memberanikan diri membangun sebuah bangunan megah di tengah agresi,” ujar Hendro kepada wartawan MINA.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Hendro mengaku terharu dengan keberanian para relawan MER-C dalam menempuh misi kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina. Menurut dia, hal tersebut pantas mendapat dukungan penuh dari masyarakat Indonesia. “Jadi kami tidak punya alasan tepat untuk tidak mendukung MER-C. Kiprah mereka jelas di Palestina,” katanya.
Sementara itu, Ir. Nur Ikhwan Abadi yang juga relawan MER-C dalam pembangunan RS Indonesia mengatakan, RS Indonesia dibangun atas dasar mimpi. Menurutnya, RS Indonesia tidak akan pernah berdiri tanpa sebuah mimpi yang direalisasikan.
“Awalnya kita bermimpi membangun rumah sakit yang jaraknya 2,5 kilometer dari perbatasan Israel. Apalagi setiap kali Israel melancarkan agresi, wilayah utara Jalur Gaza selalu kosong dari warga, mereka memilih mengungsi ke wilayah-wilayah di selatan,” tuturnya.
Relawan yang sempat menghabiskan waktu di Jalur Gaza selama 4 tahun itu menjelaskan, RS Indonesia beberapa kali terkena dampak akibat agresi Israel. Pada 2014 lalu, beberapa ruangan hancur akibat terkena ledakan bom.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
“Pada agresi 11 hari tahun 2021 ini, RS Indonesia mencatat ada 48 korban. Untuk tiap harinya, RS Indonesia dengan kapasitas 100 tempat tidur sering menerima ratusan pasien dalam setiap harinya,” katanya.
RS Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina, dibangun atas inisiasi MER-C bersama sukarelawan dari Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah seluruh Indonesia. RS Indonesia dibangun sejak tahun 2011 dan selesai pada 2015 lalu. (L/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi