Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Wadah persatuan umat Islam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) melalui Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) menggelar Seminar dan Bedah Buku “Semesta pun Berthawaf”.
Acara tersebut diadakan di Masjid At-Taqwa Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Selasa (12/6), yang menghadirkan langsung penulis buku yakni Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof. Thomas Djamaluddin bersama Amir DHR KH. Abu Muchtar Marsa’i.
“Alhamdulilah, pada akhir Ramadhan ini kita bisa melaksanakan seminar dan bedah buku yang memberikan inspirasi kepada kaum muslim dalam mempelajari ilmu falaq. Semoga dengan pertemuan saat itikaf ini menumbuhkan ruh jihad dalam menuntut ilmu dalam penyatuan umat,” kata Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Yakhsyallah Mansur saat memberikan sambutan.
Dia mengharapkan kaum muslimin bisa bersatu dalam meneguhkan penanggalan kalender Islam bersama, sebagaimana Allah dan Rasul menekankan dalam surah Al-Jatsiyah ayat 13, “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir”.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Umat Islam memiliki satu kiblat yaitu di Makkah dijadikan patokan arah kiblat untuk ibadah melaksanakan shalat umat Islam di seluruh dunia,” ujar Imaam Yakhsyallah.
Untuk itu, Rasul telah memerintahkan agar usaha untuk melihat hilal adalah fardu kifayah karena sangat penting melihat bulan adalah untuk mengawal dan mengakhiri shaum Ramadhan.
Ketua Panitia yang merupakan Sekretaris DHR, Wahyu Iwa Sumantri, mengatakan kegiatan ini digagas untuk memberikan pemahaman tentang isyarat-isyarat alam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
“Berdasarkan pengalaman dan penelitan puluhan tahun di dunia astronomi, Prof. Thomas Djamaluddin ini juga akan memberikan gambaran bagaimana menjadi ulul albab, orang yang senantiasa menggunakan akal, cendekiawan yang senantiasa membaca alam,” ujarnya kepada MINA.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Penulis buku yang merupakan pakar astronomi Indonesia, Thomas Djamaluddin, mengatakan, kolonisasi luar angkasa membutuhkan usaha keras manusia, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kolonisasi manusia Bumi ke luar Bumi, suatu keniscayaan, tetapi hal itu perlu data dan didukung oleh teknologi hayati yang saat ini belum memadai teknologinya,” tambah Djamaluddin.
Dia mengutip Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”.”
“Ini bisa memberi tantangan untuk menjelajah antariksa bila kekuasaan Ilmu Pengetahuan Teknologi (iptek) mampu,” ujarnya.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Amir Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ustaz K.H. Abu Muchtar Marsa’i menganjurkan agar kaum muslimin mempelajari ilmu falaq.
“Jadi bumi ada di dalam falaq permasalahan perbintangan. Jika zaman dahulu untuk mempelajari ilmu falaq harus membuka kitab,” ujar ustadz Marsa’i. (L/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini