Cileungsi, 14 Sya’ban 1438/ 11 Mei 2017 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang berpusat di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat akan menggelar Musabaqoh Hifdzul Quran (MHQ) tingkat nasional hari Senin-Kamis (15-18 Mei 2017).
“Peserta dalam musabaqah ini dari berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Saeful Bahri selaku ketua musabaqah tahfidz saat ditemui Mi’raj Isalamic News Agency, di kantor Mudir (Pimpinan) Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Kamis (11/5).
Menurutnya, peserta MHQ yang menjadi ajang perlombaan bagi para penghafal atau tahfidz Al Quran ini, baik putra dan putri telah terdaftar sekitar 50 peserta dari berbagai wilayah.
“Tingkatan dalam tahfidz quran dari 5, 10, 15, sampai 30 juz,” tambahnya Saeful yang juga Mudir Al-Fatah, Cileungsi.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Musabaqah ke-3 ini bagian dari kegiatan tabligh pusat yang secara rutin digelar oleh Jamaah Muslimin (Hizbullah) setiap tahun menjelang bulan Ramadhan.
Kegiatan dalam tabligh pusat tahun 2017 ini di antaranya, musabaqah, dauroh, expo dunia Islam, konsolidasi umaro, konsolidasi muslimat, dialog lintas generasi, dan bazar Sya’ban.
Adapun musabaqah dengan berbagai macam seperti, musabaqah tahfidz quran, pidato bahasa Arab, baca kitab kuning, silat dan karate.
“Peserta yang sudah terdaftar, untuk silat 100 orang, karate 150 orang, pidato bahasa Arab 10 orang, dan baca kitab kuning ada 25 orang,” ujarnya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Acara tersebut dimulai, pada Senin-Selasa (15-16 Mei), bahasa Arab dan Kitab Kuning, Rabu-Kamis (17-18 Mei) Silat dan Karate. adapun untuk tempat musabaqah tahfidz di Masjid At-Taqwa lantai 1 dan 2, kitab kuning di Gedung STIA Al-Fatah, Bahasa Arab di TK Al-Fatah, karate dan silat di lapangan Bulu Tangkis Cileungsi Hijiau.
“Tema untuk pidato bahasa Arab antara lain berbakti kepada orang tua, wajibnya berjamaah, berakhlakul karimah, dan pentingnya pembebasan Masjid Al-Aqsha,” jelasnya.
Sementara itu, Sulaiman selaku wakil ketua panitia mengatakan, acara ini diadakan sebagai ajang prsetasi untuk menggali potensi putra dan putri Jama’ah Muslimin (Hizbullah) agar selalu terus menyiapkan diri menjadi yang lebih baik.
“Dari sinilah kita bisa mengetahui kemampuan dari santri Al-Fatah yang telah di kader untuk menjadi generasi penerus dalam mendakwahkan Islam, sekaligus mengevaluasi kemampuan mereka,” tambahnya.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan umat Islam yang dalam pola perjuangannya berlandaskan pada Al-Quran dan As-Sunnah, dengan mengamalkan kepemimpinan berpola Khilafah ‘Alaa Minbhaajin Nubuwwah, di bawah pimpinan Imaamul Muslimin atau Khalifah.
Imaam saat ini KH Yakhsyallah Mansur,MA, meneruskan Imaam sebelumnya, H.Muhyiddin Hamidy (wafat 2014). Sedangkan Imaam pertama adalah Dr Syaikh Wali Al-Fattaah, yang dibaiat sebagai Imaam pada 10 Dzulhijjah 1372 H. / 20 Agustus 1953.
Selain memperkuat aqidah tauhidullah, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menekankan pada bidang tarbiyah, dengan mengelola Pondok Pesantren Al-Fatah, berbasis Tahfidz Al-Quran, yang kini tersebar di 20-an cabang se-Indonesia, menyebarkan dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alaamin, termasuk mengirimkan tenaga dai ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, seperti ke Malaysia, Filipina, Thailand, Hongkong dan Australia.(L/R10//P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa