Bandar Lampung, 14 Syawwal 1438 / 08 Juli 2017 (MINA) – Dalam rangka menambah khazanah keilmuan ikhwan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Perwakilan Bangun Rejo Lampung Tengah, Naib (Pemimpin-red) Bangun Rejo, Addin Bahrudin mewajibkan makmumnya untuk memiliki buku Biografi Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Muhyiddin Hamidy.
Dalam keterangannya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Sendang Jaya, Lampung Tengah, Jumat (7/8), Bahrudin mengatakan menggandeng MINA Biro Sumatera untuk pengadaan buku tersebut.
Lebih lanjut Bahrudin mengatakan, mewajibkan dua buku lain yang harus dimiliki minimal satu Kepala Keluarga, satu paket buku.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
“Kami buat kebijakan, satu rumah wajib memiliki tiga buku yaitu Biografi Imaam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidy, Muslim Melayu Penemu Benua Australia, keduanya produksi MINA Publishing House, dan Indahnya Hidup Berakidah karya Ustadz Abul Hidayat Saerodjie,” katanya.
Bahrudin juga memberikan keringanan kepada ikhwannya untuk dapat menyicil pembayaran tiga buku tersebut.
“iIntinya bagaimana para ikhwan ini memiliki buku bacaan, maka kami minta kepada MINA untuk memberikan keringanan agar pembayarannya bisa dicicil,” ujarnya.
Sementara Kepala Biro Sumatera MINA, Nurhadis menyambut kerjasama guna menyediakan perbendaharaan buku bacaan tersebut.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
“Penerbit MINA Publishing House akan terus berusaha menyediakan buku-buku bacaan berkualitas yang tentu bermanfaat untuk kaum Muslimin,” katanya.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan umat Islam yang dalam pola perjuangannya berlandaskan pada Al-Quran dan As-Sunnah, dengan mengamalkan kepemimpinan berpola Khilafah ‘Alaa Minbhaajin Nubuwwah, di bawah pimpinan Imaamul Muslimin atau Khalifah.
Imaam saat ini KH Yakhsyallah Mansur,MA, meneruskan Imaam sebelumnya, H.Muhyiddin Hamidy (wafat 2014). Sedangkan Imaam pertama adalah Dr Syaikh Wali Al-Fattaah, yang dibaiat sebagai Imaam pada 10 Dzulhijjah 1372 H. / 20 Agustus 1953.
Selain memperkuat aqidah tauhidullah, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menekankan pada bidang tarbiyah, dengan mengelola Pondok Pesantren Al-Fatah, berbasis Tahfidz Al-Quran, yang kini tersebar di 20-an cabang se-Indonesia, menyebarkan dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alaamin, termasuk mengirimkan tenaga dai ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, seperti ke Malaysia, Filipina, Thailand, Hongkong dan Australia.(L/rzk/B01-P1).
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)