Jakarta, 9 Rajab 1438/6 April 2017 (MINA) – Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur mengutuk tindakan biadab serangan bom kimia di Kota Khan Seikhun, Suriah yang menewaskan 72 warga di wilayah itu.
Yakhsyallah berharap kepada negara-negara Arab agar mengambil tindakan secepat-cepatnya untuk mengakhiri tragedi itu dan menyelamatkan korban. ” Apabila ada saudara Muslim yang tertimpa musibah, maka sudah menjadi tugas muslimin yang terdekat menolong mereka,” katanya.
Tak hanya itu, kepada seluruh Muslimin yang lain di seluruh dunia juga segera bertindak dengan langkah kongkrit, tidak hanya sekedar retorika dalam menolong saudara kita di Suriah ini. “Kita tidak bisa berharap kepada PBB untuk menolong muslimin di Suriah,” ujar Imaam Yakhsa saat dihubungi Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (6/4).
“Jangan menyerahkan kepada PBB, sesungguhnya konflik ini bisa diatasi apabila umat Islam kembali secara konsekuen kepada Al-Qur’an dan Sunnah,” paparnya lagi.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Imaam juga menganjurkan kepada seluruh umat Islam agar banyak mendekatkan diri kepada Allah dan berdo’a supaya konflik Suriah ini bisa segera berakhir dengan sebaik-baiknya. “Umat Islam mengalami penderitaan karena meninggalkan perintah Allah dan Rasulnya. Bukankah Allah menyuruh muslimin untuk bersatu dan tidak saling berebut kekuasaan,” jelasnya.
Untuk mengatasi itu semua, lanjutnya, maka dua hal yang harus dihindari oleh umat Islam. ” Berebut kekuasaan dan berpecah belah,” katanya.
“Selanjutnya, untuk mengatasi masalah ini dengan benar-benar beriman dan beramal shaleh sebagaimana firman Allah dalam Qur’an surat An-Nur ayat 55, niscaya Allah berikan sollusi terbaik,” harap Imaam.
Imam melanjutkan, dalam Islam menggunakan bom kimia hukumnya dilarang. Karena memang Rasulullah sendiri ketika perang melarang membunuh orang tua, anak-anak, perempuan, tempat ibadah dan bahkan pendeta.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
“Orang yang melakukan bom kimia pastinya tidak memiliki iman sedikitpun, karena jika ia memiliki iman pasti tidak akan tega melakukan hal itu,” pungkasnya. (L/R09/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)