Bogor, MINA – Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengumumkan, akan mengadakan Sidang Istbat penentuan awal bulan Ramadhan 1439 pada Selasa, 15 Mei menjelang tengah malam.
Sekretaris DHR, Wahyu Iwa Sumantri mengatakan kepada MINA pada Rabu (9/5/2018), hal itu berdasarkan hisab thariqat Ziju Nihayatil Ghayah Syaekh Alauddin Ibnu Asy-Syathir Ad-Dimsyqi, dan dengan kriteria imkanur rukyat alamiy berpegang kepada kesatuan bulan-bulan hijriyah dan klender intrnasional.
Ijtima atau iqtiron markazi di buruj Tsaur 24,16 darjah dan di manzilah Bathin 11,16 darjah, lanjutnya.
DHR menambahkan, zaman ijtima hakiki pada hari Selasa 15 Mei 2018 M pukul 19.45 WIB dan pukul 15.45 Waktu Umul Quro Makkah Al-Mukarromah dan menurut Markaz Falak Dauli pukul 11.48 GMT.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
“Di Indonesia, rukyatul hilal pada hari Selasa 29 Sya’ban 1439 H (15 Mei 2018) tidak mungkin terlihat karena bulan lebih dulu terbenam dari pada matahari,” imbuhnya.
Adapun peluang terlihatnya hilal di Makkah Al-Mukarramah yang ditetapkan sebagai pusat penyampaian hasil rukyatul hilal dunia, sangat kecil (kurang dari 2 darjat) dan terlalu dekat dengan ufuk.
Dengan demikian, bagi kaum muslimin di Indonesia yang menunggu hasil rukyatul hilal dunia, baru akan dapat menentukan 1 Ramadhan menjelang tengah malam atau dini hari,” katanya.
Maka, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) akan mengadakan sidang isbat penentuan awal Ramadhan pada Selasa malam (15/5/2018), menunggu hasil rukyatul hilal di Indonesia dan wilayah negeri-negeri Muslim di dunia.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Jika tidak terlihat hilal, maka disempurnakan bulan Sya’ban 30 hari, sehingga awal Ramadhan jatuh pada Kamis (17/5/2018). Jika terlihat hilal, di Makkah misalnya, maka awal Ramadhan jatuh pada hari Rabu (16/5/2018). (L/RS2/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online