Jakarta, 29 Ramadhan 1436/16 Juli 2015 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawwal 1436 jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015.
Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur,MA., mengatakan, penetapan 1 Syawwal berdasarkan telah terlihat hilal oleh kaum Muslimin, di antaranya oleh Syamsuddin (51), yang melihat hilal pada Kamis sore (16/7) Pkl. 17.58 sampai 18.00 WIB di Pantai Selatip, Tangerang, Banten.
Syamsuddin menyatakan hilal, dan diangkat sumpah di hadapan Amir Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) KH Abu Muchtar Marsa’i, dan disaksikan H. Idris dan H.Sakuri,SH., serta disampaikan ke Amir Majelis Qadha Jama’ah Muslimin (Hizbullah), H.As’adi Ma’ruf,M.H.
Laporan lain menyebutkan, Muhamamd Ghufran dari Surabaya, Jawa Timur, menyebutkan, hilal juga terlihat di daerah Gresik lokasinya bukit Condro Dipo posisi selatan, matahari miring ke selatan, durasi lebih kurang 2 menit dengan dua orang saksi ditambah peralatan teleskop milik instansi Kementerian Agama.
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
Dalam sidang isbat di Kementerian Agama, laporan hilal juga terlihat di beberapa tempat di Indonesia lainnya, yaitu di Kepulauan Seribu, Tanjung Kodok Lamongan dan Bojonegoro.
Sementara di beberapa tempat tidak terlihat hilal karena mendung tertutup awan, seperti laporan Tim Ru’yatul Hilal Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dari Batam, Pantai Marina Semarang, Boscha Bandung, Pelabuhan Ratu, Pantai Sungai Kakap Pontianak, Menara 99 Islamic Center Samarinda, dan Pantai Ternate.
“Maka dengan bertawakkal kepada Allah dan sebagai wujud tanggung jawab terhadap Muslim dalam menunaikan ibadah yang dikaitkan dengan awal Ramadhan, awal Syawwal, dan awal Dzulhijjah.
Penetapan 1 Syawwal mengacu pada Al-Quran khususnya Surat Al-Baqarah ayat 185 dan Surat Al-Baqarah ayat 189, serta alhadits Riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dari Ammar bin Yasir, serta hadits Muttafaqun ‘Alaihi dari Ibnu Umar dalam Kitab Bulughul Maram.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman

Kegiatan Ru’yatul Hilal Tim Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Pantai Ternate, Kamis sore, 16/7. (Umam/MINA)
Perwujudan Jama’ah Muslimin
Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur,MA., dalam tausiyahnya setelah penetapan 1 Syawwal 1436, menyatakan rasa syukurnya karena umat Islam dapat bersama-sama merayakan Hari Raya Idul Fitri pada hari yang sama.
“Ini tanda-tanda makin dekatnya perwujudan kesatuan umat Islam dalam Jama’ah Muslimin,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan kebersamaan dalam berhari raya, akan terus ditingkatkan di kalangan umat Islam.
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU
Perwujudan kehidupan berjamaah di bawah satu Imaam, satu pimpinan, insya Allah lebih Allah percepat terwujudnya, paparnya.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai perwujudan Khilafah sejak tahun 1953, dengan izin Allah telah memelopori bagaimana seharusnya umat Islam bersatu di bawah Al-Quran dan contoh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat.
“Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wujud Khilafah semakin tampak kebenarannya. Hal ini ditandai dengan makin banyaknya kaum Muslimin yang menyambut dan bersatu, baik di indonesia maupun di luar Indonesia, seperti di Thailand, Filipina, Malaysia, Yaman, Palestina dan lainnya,” ujar Imaam Yakhsyallah Mansur.

Kegiatan Ru’yatul Hilal Tim Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Pantai Sungai Kakap, Pontianak, Kamis sore, 16/7 (Salam/MINA)
Amaliyah Pasca Ramadhan
Baca Juga: Pemerintahan Trump Lakukan PHK Massal di Departemen Pendidikan AS
Imaam Yakhsyallah Mansur juga mengingatkan, bahwa keberhasilan shaum Ramadhan akan terlihat setelah bulan Ramadhan.
Ramadhan ibarat lembaga pendidikan, maka keberhasilan bukan pada waktu mengikuti pendidikan, tetapi terlihat setelah mengikuti pendidikan, imbuhnya.
“Setelah Ramadhan, hendaknya ibadah kita semakin meningkat, dan terutama akhlaq yang semakin baik. Karena Rasulullah diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia,” ujar Imaam Yakhsyallah.
Umat Islam juga diminta lebih cinta pada Al-Quran sebagai petunjuk manusia, bertaubat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, saling memaafkan dan lebih bersungguh-sungguh dalam perjuangan umat, paparnya.
Baca Juga: Negara-Negara dengan Durasi Puasa Terlama dan Tercepat di Dunia
“Kami mengucapkan taqabbalallahu minna waminkum, semoga Allah menerima amal ibadah kita semua,” ujarnya. (L/K08/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza