Jakarta, 29 Ramadhan 1435/27 Juli 2014 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah), wadah kesatuan umat Islam berpusat di Indonesia, menetapkan satu Syawal 1435 H jatuh pada Senin, 28 Juli 2014.
Hal ini berdasarkan laporan pantauan rukyatul hilal dari seluruh wilayah di Indonesia dan negara di dunia bahwa hilal sudah terlihat.
“Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) yang memantau hilal di berbagai wilayah di Indonesia dan di beberapa negara, melaporkan bahwa hilal terlihat di beberapa daerah diantaranya; di Pelabuhan Ratu, Cakung (Jakarta Timur), Surabaya, Makasar dan Patani ( Thailand). Sesuai tuntunan Rasulullah SAW maka Jama’ah Muslimin ( Hizbullah) menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Senin 27 Juli”, Kata Yakhsallah Mansur saat membacakan surat penetapan 1 syawal, di Cileungsi, Bogor, Ahad.
Tim DHR tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, Sudan, hingga Gaza, Palestina.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Apabila penentuan ini ada kekeliruan yang menyalahi Allah dan Rasul, maka akan segera disesuaikan dengan Al Quran dan Sunnah”, kata Abul Hidayat Saerodji mewakili Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Muhyidin Hamidy.
Sementara itu, Kementrian Agama Indonesia memutuskan hari 1 Syawal 1435H jatuh pada Senin (28/7).
“Kami telah mendengar laporan dari Muhtar Ali selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah yang melaporkan hasil perhitunghan hisab dan pelaksanaan rukyat yang dilakukan oleh Kementerian Agama,” kata Menag dalam pernyataannya di stasiun tv nasional di Jakarta, Ahad malam.
Penetapan ini dikeluarkan dalam sidang isbat penetapan awal syawal 1435H, setelah menerima laporan hasil rukyat Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama yang disebar di 111 titik di seluruh Indonesia. Setidaknya sembilan titik yakni di Gresik Condrodipo, Pelabuhan Ratu dan Kolaka Sulawesi Utara yang telah melihat hilal. (L/P015/P04).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)