Jakarta, 21 Shafar 1438/21 November 2016 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) melaui majelis ukhuwah menyampaikan pernyataan sikap kepada Pemerintah Myanmar melalui kedutaannya terkait pembunuhan oleh militer terhadap Muslim Rohingya di Maungdaw, Negara Bagian Rakhine.
Delegasi Jama’ah Muslimin mendatangi Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, Indonesia pada Senin (21/11) untuk menyampaikan pernyataan sikap itu.
Kedutaan hanya menerima dua orang sebagai perwakilan, yaitu Amir Ukhuwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Abdul Malik dan Wakil Ketua Aqsa Working Group (AWG) Nur Ikhwan Abadi. Sementara dari pihak kedutaan diwakili oleh Deputy head of Mission, Kyaw Soe Thein.
Berikut isi dari pernyataan majelis ukhuwah yang disampaikan ke pihak kedutaan:
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
- Keprihatinan kita, ummat Islam terhadap kondisi Umat Islam Rohingya
- Meminta kepada Pemerintah Myanmar untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini sesuai dengan prinsip prinsip kemanusiaan yang tertera dalam declaration of Human Right
- Bahwa perdamaian, ketenangan dan kemajuan sebuah bangsa hanya dapat diraih apabila masing-masing saling memahami prinsip keadilan
- Mendoakan kepada ummat Islam Myanmar agar tabah menghadapi berbagai ujian dan agar segera diberikan jalan keluar yang terbaik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga pemerintah Myanmar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga terwujud perdamaian dan ketenangan di negeri Myanmar dengan menghargai hak setiap rakyatnya.
Pada Juni 2015, Jama’ah Muslimin pimpinan Imaam Yakhsyallah Mansur juga pernah mendatangi Kedutaan Myanmar menyampaikan pernyataannya tentang nasib Muslim Rohingya yang diusir dari Myanmar. (L/P001/R03/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi