Washington, MINA – James Mattis mengundurkan diri sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat pada Jumat (21/12) waktu setempat.
Dilaporkan BBC, pengumumannya datang sehari setelah Presiden Trump mengatakan dia menarik pasukan dari Suriah.
Keputusan yang berlawanan dengan sikap Mattis.
Dalam surat pengunduran dirinya, Mattis mengisyaratkan perbedaan kebijakan dengan Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Ribuan Warga AS Gelar Aksi Demo Jelang Pelantikan Trump
Dia mengatakan presiden memiliki hak untuk menunjuk seseorang “yang pandangannya lebih selaras dengan Anda”.
Secara efektif Gen Mattis (68), akan meninggalkan jabatan Menteri Pertahanan pada bulan Februari 2019 nanti.
Presiden Trump belum segera menunjuk seorang pengganti, tetapi mengatakan bahwa seseorang akan segera ditunjuk.
Mattis dalam suratnya kepada Trump secara langsung menggambarkan pandangannya tentang “memperlakukan sekutu dengan hormat” dan menggunakan “semua kekuataan militer AS untuk kepentingan bersama dengan sekutu-sekutu.”
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Rencana Deportasi Imigran oleh Trump Sebagai Aib Besar Bagi Kemanusiaan
“Karena Anda memiliki hak untuk memiliki Menteri Pertahanan yang pandangannya lebih selaras dengan Anda, saya percaya tepat bagi saya untuk mundur dari posisi saya,” tulisnya.
Meskipun tidak menyebutkan penarikan pasukan Suriah secara langsung, Jenderal Mattis sebelumnya memperingatkan bahwa penarikan awal dari negara itu akan menjadi “kesalahan strategis”.
Dia juga berbeda pandangan dengan Trump pada sejumlah masalah utama lainnya, termasuk Rusia dan NATO.
Dia mengatakan akan melanjutkan tugasnya hingga akhir Februari untuk “memberikan waktu yang cukup buat pencalonan penggantinya dan proses konstitusional yang harus dilalui di lembaga perwakilan rakyat”. (T/RS2/P1)
Baca Juga: AS Blokir TikTok, Dihapus dari App Store
Mi’raj News Agency (MINA)