Jakarta, MINA – Founder Tahfizh Properti, Jamil Azzaini mengungkapkan gagasan bisnis Tahfiz Properti yang ia jalankan dimaksudkan sebagai persembahan dari para santri membangun negeri.
Jamil mengembangkan Tahfidz Properti itu terinspirasi dari diskusi beberapa kali dengan Ir. H. Bambang Ifnurudin Hidayat, alumni UII Yogyakarta yang memiliki cita-cita membangun negeri melalui program tahfidznya.
“Beliau seorang pengusaha properti bervisi dakwah. Tagline Pesantren Property maksudnya adalah tanah untuk anak negeri,” kata Jamil saat sambutaan meluncurkan Tahfizh Properti di Jakarta, Ahad (13/10).
“Inspirasinya belajar dari perjalanan dakwah para Wali Songo. Mereka mendirikan rumah, di situ ada masjid, alun-alun, lalu ada kauman, dan seterusnya,” tambah Jamil.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Menurutnya, secara ekonomi bisnis, Tahfizh Properti juga dinilainya memiliki potensi kerugian rendah, sedangkan keuntungannya terukur. Yang utama dan terpenting adalah dapat membantu sesama.
Sementara Direktur Tahfiz Properti Ahmad Sholahuddin An-Nabhani (Asa) mengatakan, pihaknya ingin banyak berbagi. “Saat ini ada 14 santri Tahfiz Leadership yang nyantri di Pesantren Property asuhan Bambang di Sentolo, Yogyakarta,” ujar Asa.
Para santri itu kelak akan dibagi sesuai keahlian masing-masing, seperti keahlian desain, keuangan, dan lainnya. (L/R03/P2)
Mi’raj News Agency MINA
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam