London, MINA – Jaringan informan Suriah dan Irak diduga memberikan informasi kepada AS yang menyebabkan terbunuhnya Panglima Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani pekan lalu, menurut laporan kantor berita di London, Inggris.
Para informan yang dicurigai adalah dua karyawan keamanan di bandara Baghdad dan dua pekerja di maskapai swasta Suriah Cham Wings, yang memberikan informasi intelijen tentang penerbangan rahasia Soleimani dari Damaskus ke Baghdad, menurut laporan itu, mengutip pejabat keamanan, karyawan bandara Baghdad dan karyawan Cham Wings.
Seorang anggota Badan Keamanan Nasional Irak yang dikutip mengatakan, ada “indikasi kuat bahwa jaringan mata-mata di dalam Bandara Baghdad terlibat dalam membocorkan rincian keamanan sensitif,” demikian Times of Israel melaporkan.
Penyelidikan terhadap informan di Irak dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Irak Falih Al-Fayadh, yang mengepalai Pasukan Mobilisasi Populer Irak. Sementara di Suriah, Direktorat Intelijen Umum Suriah sedang mencari karyawan lokal Cham Wings.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Temuan awal tim investigasi Baghdad menunjukkan bahwa tip pertama tentang Soleimani berasal dari bandara Damaskus,” kata seorang pejabat Irak kepada Reuters. “Pekerjaan sel bandara Baghdad adalah mengkonfirmasi kedatangan target dan detail konvoinya.”
Kematian Panglima Pasukan Quds itu menjadi duka dan kemarahan bagi Iran. Militer Iran segera membalas kematian jenderalnya dengan menembakkan belasan rudal balistik ke dua pangkalan udara di Irak yang menampung pasukan AS dan koalisi pada Rabu pagi (8/1). (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza