Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaringan UIN dan Pesantren di Indonesia Dipersiapkan Terima Anak Palestina

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 5 detik yang lalu

5 detik yang lalu

0 Views

Anak-anak Palestina yang mengungsi menghadiri sekolah di Sekolah Khalifa Bin Zayed di Sheikh Zayed, Gaza pada tanggal 4 Mei 2024.(Foto: Anadolu Agency)

Jakarta, MINA — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan jaringan Universitas Islam Negeri (UIN) dan pesantren untuk menerima anak-anak Palestina yang buta huruf dan putus sekolah akibat konflik berkepanjangan.

Menurut Menag, kebijakan ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian besar pada isu kemanusiaan Palestina.

“Pak Prabowo akan mengundang orang-orang yang buta huruf, yang putus sekolah sekian lama di Palestina. Kami sudah menginventaris UIN atau pesantren mana anak-anak itu seandainya akan datang,” ujar Menag saat menghadiri acara Indonesia’s Contribution to Contemporary Global Peace and Conflict Resolution di Auditorium UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (27/11).

Ia menegaskan bahwa Kemenag siap menindaklanjuti amanat Presiden tersebut sepenuhnya.

Baca Juga: Banjir Sumbar, SAR Jambi Terjunkan Tim untuk Evakuasi

“Kami siap untuk menampung anak-anak Palestina. Anak-anak tidak boleh buta huruf, tidak boleh menderita. Pak Presiden berkali-kali menyampaikan bahwa pemerintah siap memastikan keamanan dan kelancaran program ini,” jelasnya.

Menag menyampaikan, saat ini pihaknya masih menunggu instruksi lanjutan dari Presiden untuk tahap teknis pelaksanaan. Ia mengatakan Kemenag telah melakukan pendataan dan persiapan awal.

“Kita menunggu perintah Bapak Presiden. Kami sudah dalam tahap pendataan apa saja yang perlu dipersiapkan,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Menag mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman dalam membantu pelajar dari negara konflik. Ia menuturkan bahwa sebelumnya Indonesia pernah menerima ratusan anak asal Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di pesantren.

Baca Juga: Gubernur Tetapkan Aceh “Darurat Bencana” 14 Hari

“Kita pernah mengirim sekitar 300 anak-anak Afghanistan ke sejumlah pesantren di Pulau Jawa saat negara mereka berkonflik. Jika anak Palestina ingin menuntut ilmu di Indonesia, kami sudah siap,” ungkapnya.

Menurut Menag, kapasitas lembaga pendidikan Islam di Indonesia sangat memadai untuk menjalankan program tersebut.

“Kita punya 58 UIN yang siap menjalankan rencana tersebut. Ini akan menjadi nama besar Bapak Prabowo, nama besar Indonesia, dan bentuk nyata kebersamaan kemanusiaan,” imbuhnya.

Ia menutup pernyataannya dengan pesan solidaritas kemanusiaan.

Baca Juga: Jalur Banda Aceh-Medan Lumpuh Total, Listrik Padam, Jaringan Internet Mati

“Kita tidak boleh membiarkan saudara kita terpuruk dalam penderitaan sementara kita hidup berkecukupan. Berbagi itu perintah agama dan nilai budaya kita,” pungkas Menag.

Acara tersebut turut dihadiri Diplomat Abdurrahman M. Fachir, Delegasi International IDEA Rizal Sukma, Akademisi Dinna Prapto Raharja, serta Delegasi Indianapolis University USA Malika Ouacha. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Gempa M6,3 di Simeulue Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Rekomendasi untuk Anda