Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang Hari Guru, Program Sertifikasi Guru Catat Peningkatan

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 34 detik yang lalu

34 detik yang lalu

0 Views

Cirebon, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat capaian program sertifikasi guru tahun 2025 melalui percepatan pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hingga tahap keempat tahun ini, sebanyak 189.805 guru telah mengikuti PPG, meningkat lebih dari 700 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar 29 ribu peserta.

“Langkah besar ini memastikan profesionalisme dan kesejahteraan madrasah/">guru madrasah semakin meningkat,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (12/11).

Selain akselerasi PPG, peningkatan kesejahteraan guru juga menjadi fokus utama Kemenag. Sebanyak 216.500 guru non-ASN telah menerima bantuan insentif dengan total anggaran lebih dari Rp649 miliar. Sementara itu, 9.548 guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) menerima tunjangan khusus sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian mereka. Tunjangan profesi bagi guru non-PNS juga meningkat dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.

Menag menegaskan, capaian ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca Juga: Profesor Muda IPB University Raih Habibie Prize 2025 atas Inovasi Pakan Ramah Lingkungan

“Sejak awal saya agak emosional sekali. Bukan saja karena tampil para pejuang-pejuang tanpa nama di sini, tetapi juga karena saya sendiri lahir dari keluarga guru. Bapak saya adalah guru SD. Saya ikut merasakan pahit getirnya menjadi guru, tapi juga kemuliaan di dalamnya,” tutur Nasaruddin.

Ia menambahkan, guru bukan sekadar pengajar, melainkan penuntun perjalanan batin para murid.

Pendidikan sejatinya adalah proses memuliakan jiwa. Guru hadir bukan hanya untuk mencerdaskan pikiran, tetapi juga menenangkan hati, menuntun kebajikan, dan membuka kesadaran bahwa manusia adalah bagian dari semesta yang saling berhubungan,” ujarnya.

“Ketika seorang guru mengajar dengan cinta, ia sedang merawat kehidupan. Bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi menyalakan cahaya dalam jiwa para murid,” tandas Menteri Agama.[]

Baca Juga: Habibie Prize 2025 Tekankan Sains sebagai Bentuk Kepahlawanan Modern

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda