Jelang Pemilu 2024, Wapres Harap Masyarakat Tetap Bersatu

kurnia - Selasa, 14 Maret 2023 - 11:37 WIB

Selasa, 14 Maret 2023 - 11:37 WIB

5 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Wakil Presiden (Wapres) RI KH Mar’uf Amin mengatakan, pesta demokrasi pada 2024 mendatang dapat terhindar dari ancaman polarisasi di masyarakat. Dengan cara seluruh elemen masyarakat bersatu jadikan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun depan menjadi aman, damai dan berkualitas.

“Namun kita tidak ingin mengulangi pengalaman buruk Pemilu yang lalu. Kita mesti bulatkan tekad dan satukan langkah agar Pemilu 2024 menjadi pemilu yang aman, damai dan berkualitas,” kata Wapres menghadiri acara Dialog Kebangsaan bersama Partai Politik dalam rangka Persiapan Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Senin (13/3).

Menurutnya, salah satu contoh polarisasi yang terjadi pada Pemilu sebelumnya adalah sebagian pendukung saling menjatuhkan dengan isu politik identitas, alih-alih adu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global.

“Hal tersebut, tidak sesuai dengan asas demokrasi yang dianut Indonesia. Kondisi itu sungguh memprihatinkan dan menjadi ujian yang mengancam bangsa kita. Pemilu seolah menjadi kontraproduktif karena berpotensi memecah-belah bangsa. Hal itu sangat bertentangan dengan cita-cita negara dan demokrasi,” imbuh Wapres.

Untuk itu, dalam acara yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini, Wapres mengimbau agar Dialog Kebangsaan yang dilakukan hari ini dapat menjadi sarana dalam menyatukan langkah untuk mendukung terwujudnya Pemilu yang aman dan damai.

“Dialog kebangsaan ini kita laksanakan untuk mengantisipasi ujian tersebut agar jangan sampai terulang,” imbuh Wapres.

Melalui dialog itu juga, tambah Wapres, diharapkan pemahaman tentang persaingan sehat dalam berpolitik dan tidak bertentangan dengan dasar negara dapat ditingkatkan serta diimplementasikan.

“Pancasila kita genggam sebagai kunci dalam menghadapi Pemilu 2024. Kampanye pemilu tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, misalnya menggunakan isu SARA,” imbuhnya. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)