Brussels, MINA – Setelah dibunuhnya jenderal senior Iran oleh serangan udara AS di Baghdad, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memutuskan menunda misi pelatihannya di Irak, jurubicara aliansi itu mengatakan Sabtu (4/1).
Misi NATO di Irak, yang terdiri dari beberapa ratus personel, melatih pasukan keamanan negara itu atas permintaan Pemerintah Baghdad untuk mencegah kembalinya kelompok ISIS.
“Misi NATO terus berlanjut, tetapi kegiatan pelatihan saat ini ditunda,” kata jurubicara itu, Dylan White, demikian Nahar Net melaporkan.
Dia juga mengkonfirmasi bahwa Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper “mengikuti perkembangan terakhir.”
Baca Juga: Jerman akan Kirim Personel Militer untuk Pantau Gencatan Senjata Gaza
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pada Sabtu pagi bahwa pasukan pimpinan AS yang membantu pasukan Irak memerangi ISIS telah meningkatkan operasi. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lebih dari Satu Juta Perempuan dan Anak Gaza Butuh Bantuan Pangan Mendesak