Jepang-Indonesia Lanjutkan Kerja Sama Infrastruktur dan SDM

Bangkok, MINA – Pemerintah Jepang dan Indonesia sepakat untuk melanjutkan kerja sama di bidang infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menyusul pertemuan antara pemimpin kedua negara.

Perdana Menteri Shinzo Abe, yang sedang melakukan kunjungan ke Thailand untuk menghadiri KTT ASEAN dan pertemuan terkait, telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, Senin (4/11).

Dalam keterangan yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Selasa (5/11) disebutkan, Jokowi menyampaikan dari empat prioritas pemerintahannya di jilid II, Indonesia ingin melanjutkan kerja sama dengan Jepang di bidang pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM.

“Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Abe menjawab Jepang juga akan melanjutkan kerja sama di bidang-bidang tersebut secara aktif,” kata pernyataan komentar itu.

Terkait pembangunan infrastruktur, Presiden Jokowi menyatakan Indonesia ingin melanjutkan kerja sama dengan Jepang dalam pembangunan MRT, jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa, serta pembangunan pelabuhan Patimban.

Menanggapi hal itu, Abe juga menyambut baik beroperasinya MRT Jakarta yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Jakarta dan menyampaikan harapannya agar kerja sama dalam pembangunan MRT dapat terus dilanjutkan juga untuk jalur Timur-Barat.

Selain itu, Abe juga mengatakan, pemerintah Jepang akan memulai program peningkatan kapasitas dengan Bakamla tahun depan serta berencana memberikan sejumlah  pinjaman dalam bentuk Yen untuk mendukung perbaikan kebijakan dan sistem penanggulangan bencana serta penanggulangan banjir.

Abe juga menyambut baik diterimanya rencana pembangunan Lapangan Abadi Blok Masela yang diproyeksikan oleh INPEX Corporation.

Kemudian, mengenai pembangunan SDM, Presiden RI mengatakan, Jepang merupakan mitra Indonesia untuk melanjutkan pembangunan SDM, oleh karena itu Indonesia ingin melanjutkan kerja sama di berbagai bidang terkait.

Perdana Menteri Abe mengatakan Jepang juga akan bekerja sama dengan Indonesia di bidang tersebut secara lebih aktif.

Kedua pemimpin negara menyepakati akan bekerja sama agar dimulainya kembali proyek pengembalian kerangka tentara Jepang yang gugur pada Perang Dunia II di Indonesia.

Selain itu, kedua pemimpin negara juga melakukan tukar pendapat tentang situasi regional termasuk situasi Korea Utara seperti peluncuran rudal balistik baru-baru ini, serta masalah Laut Cina Selatan.

Perdana Menteri Abe menyampaikan dukungan terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan mengatakan bahwa persoalan penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara merupakan prioritas utama bagi pemerintahan Perdana Menteri Abe serta meminta pengertian dan kerja sama Presiden Jokowi.

Selanjutnya, kedua pemimpin negara menyetujui akan bekerja sama menuju penyelesaian negosiasi RCEP secepat mungkin. (L/R11/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)