Tokyo, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan mengecam keputusan Israel yang baru-baru ini akan membangun 2600 unit tambahan pemukiman Israel di Al Quds (Yerusalem) Timur.
Kementrian Luar Negeri Jepang mengatakan, pemukiman Israel bertentangan dengan semua upaya internaional untuk memastikannya kembali pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina, terutama setelah kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri agresi Israel di Gaza.
Menurut pernyataan itu, pemukiman Israel merupakan kendala yang menghambat prospek solusi dua-negara yang akan memastikan pembentukan negara Palestina merdeka. Sebagaimana dilaporkan International Middle East Media Center (IMEMC), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pernyataan itu juga mengatakan, pemukiman Israel telah melanggar Hukum Internasional dan Konvensi Jenewa Keempat, dan menyerukan untuk menghentikan kegiatan pembangunan pemukiman di wilayah yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Jepang sangat menyerukan Israel untuk menahan diri dari tindakan sepihak yang bisa mengubah situasi dan masa depan Al Quds yang diduduki. Israel harus menghentikan pembangunan pemukiman di Yerusalem dan Tepi Barat,” kata Kementrian Luar Negeri Jepang.
Jepang juga meminta Tel Aviv untuk membatalkan keputusannya, karena memberikan lebih banyak hambatan dalam proses perundingan.
Negara Asia Timur itu lebih menyerukan Israel dan Palestina agar membangun kembali kepercayaan yang dibutuhkan demi tercapainya solusi damai yang komprehensif.(T/P008/R03).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina