Tokyo, MINA – Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan, pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk menawarkan perawatan medis bagi warga Gaza yang sakit dan terluka.
Ishiba mengatakan dalam sidang parlemen pada hari Senin (3/2) bahwa pemerintahannya sedang menyusun kebijakan untuk menyediakan dukungan di Jepang bagi “mereka yang sakit atau terluka di Gaza.”
Ia mengatakan bahwa kesempatan pendidikan juga dapat ditawarkan kepada warga Gaza, yang berada di bawah gencatan senjata yang rapuh dengan Zionis Israel.
Ishiba menanggapi seorang anggota parlemen yang bertanya apakah skema tahun 2017 untuk menerima pengungsi Suriah sebagai siswa dapat digunakan sebagai titik acuan untuk membantu penduduk Gaza.
Baca Juga: Aljazair Siap Normalisasi Hubungan dengan Israel tapi Pakai Syarat
“Kami tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan program serupa untuk Gaza, dan pemerintah akan berupaya keras mewujudkan rencana ini,” kata Ishiba, melansir Asia News.
Kementerian kesehatan di Gaza yang mengatakan, 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak-anak penderita kanker, dan teman-teman mereka melewati penyeberangan Rafah yang dibuka kembali menuju Mesir pada hari Sabtu (1/2) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Direktur rumah sakit Gaza mengatakan 6.000 pasien siap dipindahkan dari wilayah Palestina, dan lebih dari 12.000 “sangat membutuhkan perawatan”.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Tahir, Relawan Dokter: Gaza Dilanda Kelaparan, Banyak Pasien Hanya Tulang Berbalut Kulit