Tokyo, 19 Rabi’ul Akhir 1436/9 Februari 2015 (MINA) – Jepang menyita paspor seorang wartawan yang berencana pergi ke Suriah dengan alasan untuk melindungi hidup pemilik paspor.
Langkah itu diambil pemerintah Tokyo untuk pertama kalinya setelah dibunuhnya dua warga Jepang yang disandera oleh kelompok bersenjata Negara Islam atau ISIS, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Media Jepang Asahi Shimbun dan laporan berita lainnya mengatakan Ahad (8/2), Kementerian Luar Negeri pada hari Sabtu menyita paspor Yuichi Sugimoto, seorang fotografer freelance yang berencana masuk ke Suriah pada 27 Februari mendatang, untuk meliput kamp-kamp pengungsi di wilayah itu.
Namun pria berusia 58 tahun yang telah meliput daerah konflik di Irak dan Suriah selama bertahun-tahun itu mengatakan, ia tidak memiliki rencana untuk memasuki kawasan yang dikendalikan oleh ISIS, demikian Kyodo News melaporkan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Malam ini, seorang pejabat kementerian luar negeri datang dan mengambil paspor saya. Apa sebenarnya yang terjadi dengan kebebasan saya dalam perjalanan ke Suriah dan kebebasan pers?” kata Yuichi kepada media Asahi Shimbun. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi