Tokyo, MINA – Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan menolak setiap langkah yang akan membahayakan proses perdamaian Palestina, termasuk pemukiman Israel.
Dalam pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah di Tokyo, Rabu (28/9), Kishida menegaskan kembali dukungan Jepang untuk solusi dua negara dan menyatakan keprihatinannya tentang kekerasan dan bentrokan di berbagai bagian Palestina dan Israel.
“Menekankan perlunya menahan diri dari tindakan sepihak yang bertentangan dengan Proses Perdamaian, termasuk mempersulit kegiatan penyelesaian,” ujar Kishida, menurut laporan Middle East Monitor.
Menurut Kishida, Jepang akan terus berkontribusi untuk mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan Perdamaian Timur Tengah.
Baca Juga: Gencatan Senjata Hari Pertama, 634 Truk Bantuan Masuki Gaza
Keberadaan Hamdallah di Tokyo untuk menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Dalam pertemuan itu juga dibahas bantuan pangan Jepang sebesar lebih dari Rp 121 miliar dalam menanggapi memburuknya ketahanan pangan di Palestina akibat situasi di Ukraina.
Dukungan Jepang untuk Palestina terus konsisten, terutama melalui inisiatif Koridor Perdamaian dan Kemakmuran.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua pemukiman Yahudi di sana ilegal.
Baca Juga: Tabrak Peledak Rakitan, Komandan Batalyon Israel Tewas di Tepi Barat
Sebagian besar komunitas internasional tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang telah didudukinya sejak 1967. (T/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengamat Politik Al-Qarra: Munculnya Brigade Al-Qassam Tunjukkan Kegagalan Israel