Jakarta, 18 Rabi’ul Akhir 1437/28 Januari 2016 (MINA) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyebutkan, setelah melakukan kunjungan ke perusahaan Jepang pihaknya berhasil mengindentifikasi kalau mereka minat investasi di sektor industri peralatan pertanian dan industri komponen otomotif.
Sementara untuk besaran nominal investasinya pada sektor industri peralatan pertanian dengan rencana investasi Rp 30 miliar berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, serta industri komponen otomotif senilai Rp 120 miliar berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
“Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas dengan jumlah penduduk yang besar, maka produksi pertanian harus dioptimalkan agar tercapai ketahanan pangan yang kuat,” Kata Franky Sibarani dalam keterangan resminya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (28/1).
Franky mengatakan, Jepang memiliki teknologi tinggi dalam mengolah sumber daya pertanian. Dengan lahan terbatas, mereka mampu memaksimalkan produksi pertanian melalui mekanisasi produksi pertanian.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Saya optimis, dengan dukungan Gubernur Okayama, kedepannya akan tercipta peluang kerjasama Investasi di bidang ini,” kata Franky.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa sektor industri peralatan pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Prefecture Okayama.
“Ketersediaan komponen serta suku cadang mesin dan peralatan pertanian yang berkualitas juga dipandang penting guna mendukung intensifikasi pertanian di Okayama. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari eksistensi industri komponen mesin pertanian di Okayama,” tambahnya.
Berdasarkan data BKPM, perusahaan Jepang yang bergerak di bidang usaha industri mesin pertanian berkontribusi sebesar 79,1% terhadap total rencana investasi pada sektor tersebut di Indonesia.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dari data BKPM tercatat total investasi di sektor pertanian periode tahun 2010-2015 mencapai US$ 68,2 juta, sementara dari jumlah tersebut, investasi yang berasal dari Jepang mencapai US$ 53 juta. Rencana investasi perusahaan Jepang tersebut diperoleh dari empat perusahaan, tiga perusahan membidik lokasi di Jawa Timur, dan satu perusahaan di Jawa Barat. (L/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon